Video lucu tapi bermakna. Ketika menonton video di status WhatsApp teman, kesan pertama yang muncul lucu dan tertawa. Ini mungkin karena kebiasaan suka menertawakan kemalangan orang lain.
Bagaimana tidak malang kuadrat namanya? Itu sebab saya memberi komentar di status tersebut,"Ini ibarat sudah jatuh terinjak orang, tertimpa tangga lagi."
Penasaran ceritanya? Baiklah, kita mulai. Seorang pemuda naik motor, mendadak berhenti karena melihat seorang pengemis di pinggir jalan.
Pasti karena niat baik, pemuda ini hendak memberikan uang untuk pengemis itu. Di keluarkan dompetnya. Ketika hendak mengambil uang, dompetnya dijambret. Spontan ia mengejar si penjambret.
Si pengemudi ternyata adalah temannya si penjambret yang menyamar, lalu membawa kabur motor pemuda itu. Si pemuda ketika balik ke tempat semua panik melihat motornya sudah raib. Lalu hendak menelepon, pada saat itu smartphone-nya dijambret.
Dalam waktu singkat pemuda itu kehilangan dompet, motor dan smartphone. Padahal awalnya ia berniat baik memberi sedekah kepada pengemis.
Kalau lihat sekilas memang lucu ceritanya. Tetapi bila melihat lebih dalam lagi, ada makna yang didapat menjadi pembelajaran hidup.
Sebuah niat untuk berbuat hal yang baik, pada saat yang bersamaan belum tentu akan mendapat balasan yang baik. Bisa saja malah mendapat hal yang sebaliknya.
Seperti halnya ketika kita berniat baik untuk menolong seseorang, bisa saja malah dicurigai. Namun tentu ini tidak boleh membuat layu benih-benih kebajikan yang ada di dalam diri.
Tetap percaya bahwa niat dan perbuatan baik pasti akan mendapatkan buah yang baik pada waktunya. Sementara jadikan kemalangan atau ketidakbaikan yang didapat untuk berintrospeksi diri dan belajar tentang keikhlasan saat harus kehilangan.
Tidak lupa, walau dalam kekecewaan dan kesedihan karena harus kehilangan, pikiran positif tetap dikembangkan. Percaya pasti akan mendapatkan ganti yang lebih baik lagi.
Pengalaman membuktikan, salah satu kejadian yang pernah sendiri  mengalami. Demi untuk memiliki HP baru, susah payah menabung. Setelah beli, baru pakai dua Minggu, saat digunakan malah dijambret orang. Sedih, marah kecewa, dan dendam.
Namun akhirnya berusaha mengikhlaskan, berpikir, mungkin yang ambil ingin punya HP. Tak apalah. Perasaan jadi lebih enteng, daripada berlarut memikirkan malah jadi stres.
Beberapa waktu berlalu, malah bisa beli yang lebih bagus lagi. Mengingat kejadian ini, biasanya suka menjadi bahan candaan tetapi ada kebenarannya. Ketika teman kehilangan HP atau rusak, suka mengatakan, bersyukurlah, karena bisa beli yang baru lagi.
Apalagi sudah kehilangan, malah bersedih dan stres, yang rugi pasti adalah diri sendiri. Nah, itu baru benar-benar namanya sudah jatuh tertimpa tangga lagi.
||Pembelajarandarisebuahperistiwa