Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita tentang Ahok, Jauh Berbeda Dunia Maya dan Nyata

10 Januari 2018   13:14 Diperbarui: 10 Januari 2018   13:22 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak disangka langsung saya disindir,"Emangnya kamu warga Jakarta? Ngapain juga urusin soal Tanah Abang?"

"Emangnya kamu ngomongin soal Tanah Abang urusannya bisa selesai?" keroyok teman satu lagi.

Wah, langsung malu sendiri. Dua lawan satu ya saya lebih baik menyerah. Daripada bonyok bibir saya gara-gara harus berdebat. Ganti haluan.

Dengan kejadian ini saya berpikir mungkin ini saatnya harus belajar jadi manusia amfibi, manusia yang bisa hidup di dua alam. Alam dunia nyata dan alam dunia maya. Bisa selalu menyesuaikan keadaan. Di alam nyata hidup dengan kenyataan dan di dunia maya untuk mencari eksistensi atau untuk cari pelarian. 

Tetapi sebenarnya hiruk-pikuk dunia maya bisa menjadi candradimuka bagi kehidupan. Tempat untuk melatih dan menempa diri. Belajar menumbuhkan sikap arif. Bagaimana bisa menjaga perilaku dengan tidak berlindung di balik kepalsuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun