Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tertipu atau Teliti?

2 Desember 2017   01:01 Diperbarui: 2 Desember 2017   01:36 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bukan hanya di supermarket atau mall, pedagang buah  di mobil yang ada di pinggir pinggir jalan juga tak mau kalah.

Waktu itu saya tertarik dengan harga buah naga yang tergantung menggunakan selembar potongan kardus. Tertulis "Rp 5.000 per biji. Lumayan juga saya pikir dan tertarik untuk beli. Yaaaa...rupanya yang harga segitu adalah ukuran yang paling kecil. Yang agak besar lain lagi harganya. Tertipu atau kurang teliti ini?

Untuk urusan pulsa telepon juga  sering ada "jebakan batman". Pernah terjebak. Promonya menelepon hanya Rp 1 per detik ke semua operator. Murah nian. Berlama-lamalah menelepon. Eh tahu-tahu pulsanya ludes. Dongkol kali ini. Macam apa pula. Rupanya tarif Rp 1  itu hanya untuk 30 detik pertama. Selanjutnya lain cerita.

Suatu waktu  tertarik dengan promo tambahan paket internet 30 GB cuma Rp 99.000 untuk sebulan dari provider langganan.. Rinciannya 1GB per hari. Saya belikan paketnya untuk anak. Bukalah YouTube sepuasnya. Baru dua hari paket utamanya terpotong habis. Sementara jatah 30 GB masih utuh. Anak sampai mewek-mewek. Saya jadi penasaran. Tak tahunya syarat dan ketentuannya 1 GB per hari itu cuma untuk streaming.

Dari pengalaman yang ada kita bisa mengambil hikmahnya dan memilih untuk tertipu atau lebih teliti lagi dengan segala strategi para penjual yang ingin dagangnya laku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun