Saat kita memberikan penghormatan kepada sosok yang dihormati oleh pemeluk agama lain dan kegiatan keagamaannya, semata-mata karena teladan kebajikan dan makna dibalik kegiatan tersebut.
Sikap toleransi seorang pemeluk agama sejati adalah selalu menjunjung tinggi dan menyakini sepenuh hati agama yang dipeluknya. Tetapi ia tidak pernah sekalipun mencoba untuk merendahkan dan tidak akan membandingkan agamanya dengan agama lain.
Mungkin kita sudah bosan membaca teori-teori tentang toleran beragama yang ditulis oleh penulis semacam saya yang sudah basi. Karena sesungguhnya dalam setiap kitab suci-kitab suci sudah sangat jelas menuliskan hal ini. Cuma entah karena kepintaran dan  kebodohan kita, sehingga tidak dapat memahaminya.
Sepertinya hanya butuh setetes air kearifan untuk membasahi kekeringan hati kita untuk memahami makna toleransi beragama sejatinya. Sayangnya, stok air yang saya miliki saat ini hanyalah airmata buaya!Duuuuuh.....