Dalam perspektif yang lebih luas, penyesuaian pola kampanye seperti itu juga dapat menekan potensi benturan antar massa pendukung, politik transaksional seperti money politik, bahkan berbiaya sangat murah dan efisien.
Karena itu, penulis meyakini ikhtiar Pemerintah, DPR bersama Penyelenggara Pemilu untuk menjadikan Pilkada sebagai ajang memutus rantai penyebaran COVID-19 dan mengantisipasi sampak sosial ekonomi serta sebagai medium perang gagasan para kandidat menjadikan isu penanganan COVID-19, memulihkan perekonomian masyarakat di daerah sebagai isu utama.
Hingga akhirnya, masyarakat menjadi tergugah kesadarannya untuk lebih disiplin menjalani protokol kesehatan. Bahkan para peserta Pilkada sendiri yang mana ada andil partai politik sebagai kendaraan para kandidat, pun demikian dengan calon independen sekalipun, untuk bersama-sama bergotong royong mensukseskan agenda nasional Pilkada 2020.Â
Karena kata kunci utamanya Pilkada demokratis aman COVID-19 harus menjadi narasi tunggal yang digaungkan oleh seluruh pemangku kepentingan Pilkada 2020.
Ingat, dua aktor utama suksesnya Pilkada: peserta dan penyelenggara HARUS MENJADI MOTOR PENGGERAK KEDISIPLINAN MENJALANI PROTOKOL KESEHATAN.Â
Masyarakat akan patuh jika ada keteladanan dari para elite politik yang direpresentasikan para paslon Kandidat. Begitu juga dengan keteladanan dari para penyelenggara Pemilu yamg konsisten dan tegas dalam mengawal aturan main Pilkada 2020.