Mereka yang kreatif dan inovatif memanfaatkan teknologi digital dan kecanggihan IT untuk mengintegrasikan sistem digital yang berfaedah demi mewujudkan demokrasi yang modern dan berkualitas.
Para millenial ditantang untuk melahirkan inovasi di bidang Kepemiluan. Misalnya membuat aplikasi yang memudahkan para pemilih untuk mentracing calon pemimpinnya.
Atau menformulasikan sistem Pemilu e-voting yang tetap menjunjung Prinsip Pemilu: Luber dan Jurdil.
Kelompok millenial juga bisa menjadi EO kampanye virtual di Pilkada 2020 yang efektif, efisien, terjangkau banyak orang dan visi misi kandidat bisa diterima masyarakat.
Singkat kata, Covid 19 akan melahirkan 2 generasi menjelang BONUS DEMOGRAFI 2030-2040, yakni mereka yang tidak mampu bersaing dan membangun dengan positif, akan mudah tersingkir di kemudian hari.
Jadilah generasi tangguh. Generasi muda yang solutif, kreatif dan inovatif agar tercipta negara yang BALDATUN TOYIBATUN WAROBBUN GHOFUR.
Ya, generasi muda di setiap zaman memang selalu mengambil peran penting dalam sebuah perubahan. Sejak zaman revolusi Kemerdekaan, jika tidak ada inisiatif pemuda untuk berkumpul mengikrarkan Sumpah Pemuda, mungkin Kemerdekaan akan lebih lama lagi.
Di saat Orde lama, para pemuda saat itu mahasiswa eksponen 66, mereka yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia yang menuntut Tritura, hingga akhirnya begranti rezim menjadi Orde Baru. Dan di era Reformasi, lagi-lagi pemuda bersama rakyat menjungkalkan rezim Orba yang korup.
Sekarang, setelah 75 Tahun Indonesia Merdeka, pemuda bisa mengambil peran di segala bidang. Jika selama ini banyak anak muda sukses di sektor ekonomi kreatif seperti menjadi pengusaha Startup, Youtuber, konten kreator, animator kelas dunia, ahli IT, masih banyak peluang lain yang memanfaatkan transformasi pelayanan publik berbasis digital yang membutuhkan tangan-tangan dingin anak millenial.
Dan momentum Pilkada 2020, sebagai Pilkada pertama dalam sejarah Republik yang digelar di tengah Pandemi, generasi millenial hari ini bisa menjadi motor penggerak Pilkada yang modern dan berintegritas.
Karena itu, para millenial ambillah peran, negara telah memanggil, jadilah generasi emas Indonesia yang akan menjadi aktor-aktor angkatan kerja produktif yang merupakan limpahan dari bonus demografi Indonesia. Generasi yang turut berkontribusi mensuksekan kehidupan demokrasi di Indonesia dengan tidak golput, apatis, apalagi menjadi bagian dari kelompok yang kontraproduktif.