Antusias. Itulah yang terbersit dalam benak saya saat mendengar film Rangga Cinta bakal tayang 2 Oktober 2025. Film ini merupakan versi remake dari Ada Apa dengan Cinta yang populer di era 2002. Yah, walau agak deg-degan juga sih bagaimana AADC versi 2025. Soalnya, sudah dua dekade tapi AADC 2002 itu melekat sekali dalam benak saya dan tentunya para penggemar lainnya. Termasuk penggemar Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo. Uhuk.AADC Â tak hanya jadi ikonik di kalangan anak muda, tapi juga membangkitkan perfilman Indonesia yang pada tahun 2000-an sedang lesu. Ceritanya sebenarnya klise dan bentuk pengulangan yang sudah ada. Kisah cinta dan pencarian jati diri di usia SMA. Namun film ini berhasil membetot perhatian segala usia.
Film ini juga mempopulerkan artis pendatang baru seperti Nicholas Saputra dan Dian Sastro yang menjadi ikon tokoh Rangga Cinta. Tak heran, ketika Miles Film mengumumkan akan memproduksi kembali AADC, muncul berbagai reaksi. Penggemar berat film ini tentu punya ekspektasi tinggi atas pemeran tokoh utamanya, terutama Rangga dan Cinta.
Rangga digambarkan sebagai sosok yang pendiam, kutu buku, keras, puitis, dan cenderung idealis. Sementara Cinta diceritakan sosok yang ceria, mudah bergaul, dan disukai banyak orang. Dian Sastro dan Nicholas Saputra selama dua dekade identik dengan tokoh Rangga dan Cinta. Mampukah pemeran baru film Rangga Cinta ini menggeser duo legendaris tersebut?
Riuh reaksi publik saat mengetahui El Putra Sarira sebagai Rangga dan Leya Princy sebagai Cinta. Terutama fans AADC dari era 2000-an. Tak sedikit yang memprotes karena menganggap figur mereka jauh dari karakter ikonik Rangga dan Cinta. Satu di antara alasannya adalah penampilan visualnya. Padahal salah satu casting directornya Nicholas Saputra sendiri, pemeran Rangga di AADC 2002.
Miles Film sempat menyelenggarakan acara yang mendatangkan para pemerannya, beberapa bulan lalu. Di situlah para penggemar berat dari era 2000-an mulai teryakinkan. Bahasa tubuh, cara berbicara dan berjalan, logat bicara El Putra Sarira persis dengan Rangga yang dibawakan Nicholas Saputra. Demikian pula dengan Leya Princy, sama dengan Dian Sastro kala menjadi Cinta.
Ada beberapa adegan AADC versi 2002 yang cukup ikonik. Saya tidak tahu apakah ada adegan serupa ditampilkan, atau adegan itu diubah dan dikondisikan dengan anak muda sekarang. Misalnya: pertemuan Rangga dan Cinta di perpustakaan. Adegan itu menampilkan Rangga dengan tatapan mata elangnya yang tajam dan menusuk saat mengetahui keributan di perpustakaan. Lalu Rangga berucap nyolot, "Berisik."
Kedua, adegan surat-menyurat Rangga dan Cinta di sekolah. Pada masa itu, biasanya antar murid saling berkirim pesan lewat kertas kecil yang dilipat. Misalnya untuk janjian ketemuan.
Ketiga, kalimat Cinta saat marah kepada Rangga. "Terlambat! Madingnya sudah jadi!"
Keempat, adegan Cinta dan Rangga bertengkar. Lalu Cinta mengucapkan kalimat, "Terus salah siapa? Salah gue? Salah temen-temen gue?"
Kelima, puisi-puisi yang ditulis Rangga. Tentu saja dengan cara Rangga yang khas saat baca puisi.
Keenam, teror di rumah Rangga. Bapak Rangga diceritakan adalah tokoh politik atau aktivis. Ada adegan saat Cinta main ke rumah Rangga dan mereka sedang memasak bersama. Tiba-tiba ada benda yang dilemparkan dari luar rumah oleh pengendara bermotor.
Ketujuh, adegan Cinta baca puisi di depan Rangga di sebuah restoran. Lalu mereka berjalan pulang sepanjang trotoar. Kedelapan, adegan Cinta dan Rangga di bandara.
Kedelapan, munculnya buku Aku karya Chairil Anwar. Begitu film AADC meledak, buku ini masuk dalam daftar deretan yang dicari. Bukan hanya oleh penggemar buku, tapi mereka yang sebelumnya belum pernah baca pun jadi penasaran.Â
Mungkin saja tidak ada hal yang harus dikhawatirkan dengan Rangga dan Cinta (2025). Soalnya melihat nama-nama besar yang terlibat di balik layar, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Ada Apa dengan Cinta (AADC) versi 2002. Â Walau bisa saja ada beberapa penyegaran dan penyesuaian dengan konteks segmen penonton masa kini serta latar belakang cerita. Apalagi dengan pergantian sutradara, AADC (2002) digarap Rudy Soedjarwo sementara Rangga Cinta (2025) dibesut Riri Riza. Toh, Riri Riza terlibat dalam AADC sejak pertama meski sebagai produser. Pun dengan Mira Lesmana. Â Nicholas Saputra sebagai pemeran Rangga 2002 juga terlibat dalam pemilihan pemainnya sekaligus bagian dari produser.
Sejujurnya, selain penasaran dengan film Rangga dan Cinta, saya juga penasaran dengan reaksi penonton dari generasi muda yang sekarang. Apakah mereka akan merasakan sensasi yang sama seperti generasi yang menonton AADC 2002? Â
Rangga dan Cinta (2025)
Sutradara: Riri Riza
Produser: Nicholas Saputra, Mira Lesmana, Toto Prasetyanto
Production companies: Miles Films, (), Imajinari Pictures, Surya Citra Media, Primeworks Studios
Durasi: 1h 59m
Nieke Indrietta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI