Antara Peluang dan Ancaman: Sampang di Persimpangan Sejarah
Situasi Sampang hari ini bagaikan berada di sebuah persimpangan: memilih untuk mengambil langkah cepat, tegas, dan terencana dalam mengoptimalkan potensi demografis; atau membiarkan peluang emas ini berlalu begitu saja, meninggalkan krisis yang berkepanjangan.
Jika pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat mampu mengubah kelebihan usia produktif menjadi keunggulan kompetitif, maka Sampang bisa mencatatkan diri sebagai daerah yang bangkit dari ketertinggalan. Namun jika dibiarkan tanpa strategi yang jelas, maka surplus usia kerja ini hanya akan memperbesar jumlah pengangguran, memperberat beban fiskal daerah, dan memperuncing kesenjangan sosial.
Strategi Kunci untuk Menjemput Bonus Demografi
1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Keterampilan
Pendidikan wajib 12 tahun harus menjadi prioritas mutlak. Pemerintah daerah perlu memperbanyak program beasiswa lokal, membuka sekolah-sekolah vokasi berbasis industri kreatif dan digital, serta mendorong penguatan pendidikan non-formal seperti pelatihan keterampilan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK).
2. Mendorong Kewirausahaan Muda dan Digitalisasi Ekonomi
Bonus demografi tidak hanya berarti lebih banyak tenaga kerja, tetapi juga lebih banyak potensi wirausaha. Anak muda Sampang harus didorong untuk mengembangkan usaha kecil, memanfaatkan platform digital untuk pemasaran, dan diberikan akses permodalan melalui skema-skema kredit mikro berbunga rendah.
3. Reformasi Pertanian dan Perikanan Berbasis Teknologi
Sektor pertanian dan perikanan yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal harus didorong untuk bertransformasi menjadi lebih modern, berbasis teknologi (smart farming, aquaculture berbasis sensor digital) dan berorientasi pasar global.
4. Penciptaan Lapangan Kerja Formal dan Kawasan Industri Kecil