Mohon tunggu...
Kasyfurrahmat Affendy
Kasyfurrahmat Affendy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Telkom University

Music, Games, Bisnis, Kuliner, Olahraga, Humor, Foto & Video, Otomotif, dll.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mutu Pendidikan yang Penuh Ketidakadilan dan Urgensi Pancasila dalam Penegakannya Bagi Generasi Muda di Era Society 5.0 Berkaitan Dengan SDGs ke 4 (Pendidikan Bermutu)

13 April 2023   00:06 Diperbarui: 13 April 2023   00:27 1194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mutu Pendidikan yang Penuh Ketidakadilan dan Urgensi Pancasila dalam Penegakannya Bagi Generasi Muda di Era Society 5.0 Berkaitan Dengan SDGs ke 4 (Pendidikan Bermutu)


A. Ringkasan 

Pancasila adalah dasar negara dan masyarakat Indonesia, dan berfungsi sebagai pedoman ideologi bagi bangsa. Implementasi SDGs di Indonesia harus sejalan dengan Pancasila yang menekankan pentingnya persatuan, keadilan sosial, dan demokrasi. SDGs bertujuan untuk "tidak meninggalkan siapa pun", yang berarti bahwa setiap orang harus diikutsertakan dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan. Alhasil, agenda SDGs di Indonesia dimaksudkan agar inklusif dan adaptif, namun tetap berpijak pada prinsip-prinsip Pancasila.

B. Latar Belakang 

Setiap negara di dunia ini mempunyai dasar negara yang dijadikan landasan dalam menyelenggarakan pemerintah negara. Seperti Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau ideologi negara untuk mengatur penyelenggaraan negara. Kedudukan pancasila sebagai dasar negara termaktub secara yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita -- cita hukum dan norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan dalam pasal -- pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan. Pancasila juga bersifat yuridis ketatanegaraan yang artinya pancasila sebagai dasar negara, pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. 

Artinya segala peraturan perundangan secara material harus berdasar dan bersumber pada pancasila. Berdasarkan uraian tersebut pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif atau memaksa, artinya mengikat dan memaksa setiap warga negara untuk tunduk kepada pancasila dan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia serta bagi pelanggar dikenakan sanksi -- sanksi hukum.


Selain Pancasila sebagai cita--cita dan tujuan bangsa, Pancasila juga memiliki peran vital sebagai  pedoman  dalam  setiap  aktivitas  di  berbagai  bidang  masyarakat  Indonesia.  Dikarenakan kefleksibelannya dalam mengikuti perkembangan zaman, serta kemampuannya dalam mencakup semua  jajaran  lini  masyarakat. Sehingga  dijadikanlah  Pancasila  sebagai  dasar  negara  Republik Indonesia dan juga sebagai ideologi negara.  

Pancasila sebagai ideologi mengandung pengertian bahwa Pancasila merupakan ajaran, gagasan, doktrin, teori atau ilmu yang diyakini kebenarannya dan dijadikan pandangan hidup bangsa Indonesia serta menjadi petunjuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Pancasila memiliki peran sebagai ideology terbuka. Dalam pengertian ini, ideology Pancasila bersifat fleksibel dalam menghadapi perkembangan jaman. Ia dapat berinteraksi dengan berbagai kondisi tanpa harus merubah makna hakiki atau nilai yang terkandungnya. Sifat keterbukaan inilah yang cukup unik dalam menghadapi setiap perubahan masyarakat yang dinamis dan juga perubahan modernitas yang tidak bisa dipungkiri kehadirannya. 

Berdasarkan landasan teori terkait dengan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, dapat dikaji bahwa pancasila merupakan suatu dasar bagi pelaksanaan ketatanegaraan maupun bermasyarakat sehari-hari yang menjadi petunjuk dalam bertingkah laku sekaligus bersifat tegas dan imperatif namun tetap terbuka dan fleksibel terhadap perubahan drastis yang terjadi di masyarakat. 

Menyadari bahwa pancasila haruslah dipatuhi sebagai warga negara Indonesia maka dalam  pelaksanaannya juga penting bagi generasi muda di era society 5.0 untuk menerapkannya. Pancasila yang dijadikan pondasi suatu bangsa akan tetap kokoh berdiri selagi negara tersebut masih ada, dan tentunya tidak akan tergerus oleh zaman. Memang yang akan berbeda adalah implementasinya namun, tentunya nilai luhur yang dibentuk dan dipelihara tidak akan pernah berubah. 

Salah satu implementasi pancasila di era modernisasi ini adalah strategi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dimana SDGs sendiri merupakan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebagai kesepakatan pembangunan global yang disahkan secara resmi oleh pemimpin dunia pada 25 September 2015 bertempat di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Berisi 17 Tujuan dan 169 Target merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan (berlaku sejak 2016 hingga 2030), guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berlaku bagi seluruh negara (universal), sehingga seluruh negara tanpa kecuali negara maju memiliki kewajiban moral untuk mencapai Tujuan dan Target SDGs.

Indonesia tentunya ikut andil dalam melaksanakan strategi pembangunan global ini, yang tentunya pelaksanaannya harus disesuaikan dengan pancasila. SDGs menganut sistem "tidak meninggalkan satu orangpun" atau "leave no one behind" yang artinya strategi ini diharapkan dapat membantu dan melibatkan semua orang tanpa terkecuali.

Kami sebagai mahasiswa dan warga negara Indonesia tentunya ingin turut andil dalam strategi pembangunan dunia agar menjadi lebih baik lagi dalam beberapa tahun mendatang. Kami memilih SDGs 4 yang bertajuk Quality Education (Pendidikan Berkualitas) karena sebagai sebagai mahasiswa erat kami adalah subjek yang secara langsung merasakan dan berkaitan dengan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia.

Dewasa ini pendidikan menjadi salah satu hak mendasar bagi seluruh umat manusia. dalam peranannya pendidikan dapat membantu kelancaran kehidupan individu, karena pada landasannya manusia dalam menjalani hidupnya  tak  terlepas  dari  yang  namanya  pendidikan.  Penerapan  dan  kemajuan  pendidikan  tentu  saja  perlu penyesuaian dengan situasi dan keadaan sosial di masyarakat. Hal ini memiliki alasan yaitu karena pendidikan merupakan  salah  satu  bentuk  dan  bagian  dari  kebudayaan  dalam  kehidupan  masyarakat  sehingga  jika pendidikan sesuai dengan kondisi masyarakat akan memiliki potensi yang inovatif serta kreatif sesuai dengan pembawaan karakter dan budaya masyarakat.

Berdasarkan hasil laporan UNESCO, Indonesia saat ini kualitas pendidikannya dalam dunia International berada pada peringkat ke-64 dari 120 negara. Sementara menurut Indeks Perkembangan Pendidikan Indonesia menempati  peringkat  ke-57  dari  115  negara  di  tahun  2015.  Kualitas  pendidikan  di  Indonesia  masih  sangat terbelakang jika dibandingkan dari Negara ASEAN lainnya seperti Singapura yang berada di peringkat 11. Untuk mengatasi hal tersebut diberlakukannya program Sustainable Development Goal (SDGs) termasuk di Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan dan memajukan kesejahteraan masyarakat yang salah satunya untuk  meningkatkan  kualitas  pada  bidang  pendidikan (Humaida  et  al.,  2020). 

Berdasarkan fakta tersebutlah yang melatar belakangi kami mengusung judul "Mutu Pendidikan yang Penuh Ketidakadilan dan Urgensi Pancasila dalam Penegakannya Bagi Generasi Muda di Era Society 5.0 Berkaitan Dengan SDGs ke 4". Dengan berkaca pada mutu pendidikan yang masih kurang baik dan tidak bisa didapatkan secara merata bagi seluruh generasi Indonesia, maka kami rasa perlu untuk membahas ini secara bersama melalui proyek riset ini selaku generasi penerus bangsa yang peduli akan masa depan bangsanya sendiri. Analisis dan bahasan yang kami angkat perihal bagaimana landasan fundamental bangsa yaitu pancasila dapat menjadi suatu urgensi yang membantu dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan keadilan dalam pemerataan kualitas tersebut. 

C. Metode Pengambilan Data 

Dalam menjalankan proyek riset kami menggunakan beberapa metode pengambilan data yaitu sebagai berikut : 

  1. Survei Secara Langsung

Metode ini melibatkan pengambilan data dengan wawancara pada responden secara langsung. Survei secara langsung kami lakukan dengan panduan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden. Dengan daftar pertanyaan yang sudah kami buat dan sudah disesuaikan dengan google form, kemudian direkam dan diabadikan dalam sebuah video sebagai bukti. Serta alat untuk mempermudah kami mendata pendapat yang diberikan oleh responden. 

  1. Survei Melalui Google Form

Metode ini melibatkan pengambilan data dengan memberikan kuesioner pada responden (kuesioner yang kami berikan berupa google form). Dengan panduan kuesioner disebar pada grup maupun individu mahasiswa mahasiswi Telkom University melalui chat. Kemudian google form secara otomatis akan mengolah data dan persentase dari setiap jawaban yang dijawab oleh keseluruhan responden. 

Berikut merupakan bukti link google form yang kami berikan pada responden: https://forms.gle/Ti6v7G6zSwLaSfgE9

  1. Analisis Data Sekunder

Metode ini melibatkan pengambilan data pada sumber yang sudah ada, yang kami gunakan adalah beberapa jurnal terpublikasi yang sudah kami cantumkan pada daftar pustaka.

Proyek riset kami menggunakan mahasiswa mahasiswi Telkom University sebagai target responden agar masih relevan dengan topik yang kami angkat. Dengan jumlah 30 responden pada google form dan 5 responden yang kami wawancarai secara langsung. 

D. Hasil Analisis Pengambilan Data (hasil data analisa dengan teori yang sesuai khususnya)

Berikut merupakan data hasil dan hasil analisis data dari pengambilan data dari responden yang kami lakukan baik melalui survei secara langsung maupun survei melalui google form: 

Survei Secara Langsung 

Identitas dan bukti dokumentasi survei secara langsung adalah sebagai berikut:

Responden 1

 

whatsapp-image-2023-04-12-at-23-37-07-9-6436e8d7a7e0fa276c2d9f02.jpeg
whatsapp-image-2023-04-12-at-23-37-07-9-6436e8d7a7e0fa276c2d9f02.jpeg
Nama: Hakim Fajri

Jurusan: S1 MBTI

Kelas: MB-46-11

Responden 2

 

whatsapp-image-2023-04-12-at-23-41-42-6436e8f808a8b53fe95e2092.jpeg
whatsapp-image-2023-04-12-at-23-41-42-6436e8f808a8b53fe95e2092.jpeg
Nama: Zhalfa Habibi

Jurusan: IT

Kelas: IT-45-02

 Responden 3

 

whatsapp-image-2023-04-12-at-23-41-49-6436e90808a8b53a2872f1c2.jpeg
whatsapp-image-2023-04-12-at-23-41-49-6436e90808a8b53a2872f1c2.jpeg
Nama: Dinah Barra Ayunda

Jurusan: S1 MBTI

Kelas: MB 46-11

Responden 4

 

whatsapp-image-2023-04-12-at-23-41-56-6436e90f4addee3a1c1068d3.jpeg
whatsapp-image-2023-04-12-at-23-41-56-6436e90f4addee3a1c1068d3.jpeg
Nama: Kelvin Pranaja Bintang

Jurusan: S1 MBTI

Kelas: MB 46-11

Responden 5

 

whatsapp-image-2023-04-12-at-23-42-14-6436e917a7e0fa1a6e5f54a2.jpeg
whatsapp-image-2023-04-12-at-23-42-14-6436e917a7e0fa1a6e5f54a2.jpeg
Nama: Rafila Zhilal

Jurusan: S1 MBTI

Kelas: MB 46-11

Berikut merupakan data hasil yang didapatkan melalui jawaban responden survei yang dilakukan secara langsung dengan wawancara:

Pertanyaan yang diajukan

1. Seberapa penting menurut anda mempelajari pancasila bagi generasi muda di era society 5.0?

Jawaban Responden:

Responden 1:

Penting

 Responden 2:

Sangat Penting

 Responden 3:

Sangat Penting

 Responden 4:

Sangat Penting

 Responden 5:

Sangat Penting

2. Apakah saat ini pendidikan bermutu di Indonesia sudah dapat dirasakan secara merata?

Pilih opsi berikut menurut pendapat anda :

Jawaban Responden:

Responden 1:

Belum

 Responden 2:

Belum

 Responden 3:

Belum

 Responden 4:

Belum

 Responden 5:

Belum

Dari pertanyaan 1 dan 2, coba berikan alasannya masing-masing menurut pendapat anda

Jawaban Responden :

Responden 1:

 Dikarenakan pendidikan Indonesia pada dasarnya dan faktanya memang tidak merata. Karena buktinya sudah banyak, biasa kita lihat di televisi maupun social media, tidak meratanya pembagian guru yang berkualitas pada tiap daerah, fasilitas pada tiap sekolah yang berbeda.

 Responden 2:

 Alasan pertanyaan 1:

Sangat penting karena pancasila merupakan dasar negara dan pedoman dalam berkewarganegaraan, dan bagi generasi muda untuk menjadi masa depan bangsa.

Alasan pertanyaan 2:

Belum merata karena banyak masyarakat di daerah pelosok banyak yang belum merasakan, kebanyakan hanya di kota-kota besar.

 Responden 3:

Alasan pertanyaan 1:

Sangat penting karena Pancasila itu merupakan dasar negara yang memiliki aturan-aturan tentang nilai sama etika dalam berbangsa. Nah, di era society 5.0 inikan perubahan terjadi cepat, jadi diharapkan pengamalan Pancasila di kehidupan sehari-hari ini bisa membuat mahasiswa menjadi lebih baik kedepannya seperti berakhlak mulia, punya daya saing dan juga kedepannya diharapkan bisa memberikan kontribusi positif untuk negara.

Alasan pertanyaan 2:

Belum, kalau saat ini sepertinya masih kurang, apalagi di daerah perkotaan sama daerah pedesaan terpencil itukan beda banget mutu pendidikannya. Tapi, kalo misalkan untuk upaya pemerintah juga lagi terus mengusahakan untuk menciptakan mutu pendidikan yang merata lewat program-program sama kebijakan yang ada. Seperti meningkatkan akses pendidikan,meningkatkan anggaran pendidikan, dan juga lewat pelatihan diri.

 Responden 4:

Menurut narasumber,masih banyak tantangan dan masalah yang perlu diatasi sehingga pendidikan bermutu masih belum dapat dirasakan secara merata di seluruh Indonesia.Salah satu faktornya adalah ekonomi dan Infrastruktur

Masih banyak sekolah yang belum menyediakan Infrastruktur pendidikan yg memadai seperti di daerah2 pelosok. seperti kurangnya jumlah dan kualitas gedung sekolah, fasilitas yang seiring berjalannya waktu semakin menggunakan teknologi masa kini, dan peralatan.

Alasan tersebutlah yang menyebabkan tidak merata nya kualitas pendidikan dan jadi masih banyak siswa yang tertinggal perkembangan teknologi untuk pendidikan masa kini.

Responden 5:

Alasan pertanyaan 1:

Sangat penting mempelajari pancasila karena dapat membentuk karakter dan juga mengikuti aturan yang dirujuk dalam pancasila dalam melakukan sesuatu.

Alasan Pertanyaan 2:

Pendidikan bermutu belum merata karena pendidikan bermutu di kota-kota besar sudah cukup maju namun di kota-kota kecil masih sulit untuk dijangkau.

 

3. Menurut kalian apakah pendidikan atau mata kuliah pancasila membantu meningkatkan mutu pendidikan?

Jawaban Responden:

Responden 1:

Penting

 Responden 2:

Penting

 Responden 3:

Sangat Penting

 Responden 4:

Sangat Penting

 Responden 5:

 Sangat Penting

4. Jika dalam persoalan mutu pendidikan sila keberapa yang paling kalian anjurkan untuk ditekankan dan dimaksimalkan penerapannya?

Jawaban Responden:

Responden 1:

Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa"

Responden 2:

Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa"

 Responden 3:

Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa"

 Responden 4:

Sila kelima, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"

Responden 5:

Sila kelima, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"

Dari pertanyaan 3 dan 4, coba Berikan alasannya masing-masing menurut pendapat anda

Jawaban Responden:

Responden 1:

Karena pada dasarnya sila pertama itu sudah mencakup segalanya, bagi orang beragama/beriman mereka pastinya sudah beradab, dan mereka juga pasti pada Agama masing masing diajarkan bagaimana caranya adil, bagaimana caranya tidak memaksakan kehendak, dan di setiap agama pasti menyuruh para pengikutnya agar tidak saling mencela dan harus bersatu antar sesama umat.

 Responden 2:

 Alasan pertanyaan 3:

Membantu karena mata kuliah ini mengajarkan nilai-nilai yang baik berdasarkan pancasilanya sendiri dan siswanya dapat memahami bagaimana pentingnya menjadi siswa yang berpendidikan.

Alasan pertanyaan 4:

Sila pertama, karena kita sebagai manusia harus bertuhan dan menaati kepercayaan masing-masing, dan sila pertama sendiri merupakan pijakan bagi keempat sila lainnya.

 Responden 3:

Alasan pertanyaan 3:

Seperti yang kita tau Pancasila juga kan sudah dijadikan mata pelajaran sama mata kuliah di berbagai sekolah dan universitas. Nah nilai nilai Pancasila yang diajarkan itu ada yang demokratif, terus juga berbangsa dan bernegara jadi dengan adanya Pancasila ini diharapkan pelajar sama mahasiswa ini bisa memahami makna kehidupan berbangsa dan bernegara, serta memperkuat kemampuan berpikir kritis dan juga reflektif.

Alasan pertanyaan 4:

Sila pertama, sangat penting untuk ditekankan dan dimaksimalkan penerapannya. Pendidikan yang berbasis keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa akan membentuk karakter mahasiswa yang bermoral, beretika, dan bertanggung jawab. Dengan memiliki karakter yang kuat, mahasiswa akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan menjadi agen perubahan yang positif.

 Responden 4:

Karena sila ke 5 menekankan nilai keadilan sosial uang dimana pada kasus ini masyarakat Indonesia khususnya anak-anak yang ada di Indonesia layak mendapatkan pendidikan yang layak. Tidak hanya pendidikan saja, diharapkan dengan ditekankannya sila ini rakyat Indonesia mendapatkan keadilan yang kayak tanpa memandang status sosial atau kasta.

Responden 5:

Alasan pertanyaan 3:

Pancasila merupakan salah satu cara meningkatkan mutu pendidikan.

Alasan pertanyaan 4:

Sila ke 5, karena supaya semua masyarakat baik menengah ke atas maupun menengah ke bawah dapat merasakan pendidikan yang bermutu.

 

 5. Jika dalam persoalan mutu pendidikan menurut pendapat kalian implementasi pancasila sila keberapa yang paling kurang penerapannya

Jawaban Responden:

Responden 1:

Implementasi sila kelima, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

 Responden 2:

Implementasi sila kelima, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

 Responden 3:

Implementasi sila keempat, "Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan".

 Responden 4:

Sila kelima, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"

Responden 5:

Sila kelima, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"

Berikan alasannya menurut anda

Jawaban Responden:

Responden 1:

Karena bisa kita lihat juga, setiap dari hasil sidang yang tidak memuaskan, bagaimana perlakuan hukum terhadap masyarakat yang dibawah dengan yang diatas, hukum di Indonesia memang faktanya tumpul ke atas dan tajam kebawah.

 Responden 2:

Karena keadilan tentang pendidikan yang bermutu belum semuanya merasakan.

Responden 3:

Karena keadilan tentang pendidikan yang bermutu masih perlu ditingkatkan lagi.

 Responden 4:

Karena di Indonesia masih kurang adil ke setiap warganya.

Responden 5:

Karena pendidikan bermutu belum dirasa adil dan merata ke seluruh warga dan wilayah yang ada di Indonesia.

Survei Melalui Google Form

Berikut merupakan data hasil yang terkumpul melalui jawaban responden survei yang dilakukan melalui google form: 

pertanyaan-1-6436e98008a8b543ac0ab503.jpg
pertanyaan-1-6436e98008a8b543ac0ab503.jpg
Berdasarkan pertanyaan pertama sebanyak 36,7% responden merasa bahwa mempelajari pancasila bagi generasi muda di era society 5.0 merupakan suatu hal yang penting, sedangkan sisanya yaitu 63,3 %  merasa bahwa mempelajari pancasila merupakan hal yang sangat penting.

pertanyaan-2-6436e990a7e0fa276c2d9f04.jpg
pertanyaan-2-6436e990a7e0fa276c2d9f04.jpg
Berdasarkan pertanyaan kedua didapat bahwa sebanyak 80% responden merasakan bahwa pendidikan bermutu di Indonesia belum dapat dirasakan secara merata, sedangkan 6,7% responden merasa bahwa pendidikan bermutu di Indonesia sudah merata, namun 13,3% dari responden menjawab bahwa persoalan ini kurang penting. 

Melalui alasan memilih jawaban di atas yang disampaikan oleh responden dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden merasa pendidikan bermutu di Indonesia belum merata. Karena masih terpusat pada beberapa daerah seperti pulau Jawa yang mana pendidikannya lebih maju dibandingkan kualitas pendidikan daerah lain. Banyak juga responden yang memberi alasan bahwa mereka merasa pendidikan bermutu di Indonesia belum merata karena di beberapa daerah seperti pedesaan maupun daerah terpencil belum merasakan pendidikan yang layak. Responden juga menyampaikan bahwa pendidikan masih menjadi pr besar pemerintah dari tahun ketahun. Sehingga, responden berharap seluruh wakil rakyat/pemerintah dapat segera menemukan cara yang efektif dalam menyelesaikan masalah ini.

pertanyaan-3-6436e9a0a7e0fa47c37d2232.jpg
pertanyaan-3-6436e9a0a7e0fa47c37d2232.jpg
Berdasarkan pertanyaan ketiga, sebanyak 60% responden merasa bahwa pendidikan atau mata kuliah pancasila penting untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan dan 40% responden merasa bahwa hal tersebut sangatlah penting. 

pertanyaan-4-6436e9c108a8b5570642b4d2.jpg
pertanyaan-4-6436e9c108a8b5570642b4d2.jpg
Berdasarkan pertanyaan keempat kami memberikan kesempatan kepada responden untuk berpendapat mengenai sila pancasila yang mereka rasa paling dianjurkan penerapannya berkaitan dengan persoalan mutu pendidikan. Berdasarkan data yang kami dapatkan dari hasil jawaban responden, sebanyak 46,7 % dari responden merasa bahwa sila ke 5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh Indonesia lah yang paling cocok untuk ditekankan penerapannya dalam persoalan mutu pendidikan. Kemudian dilanjutkan dengan sila ke 2 (kemanusiaan yang adil dan beradab) sebanyak 26,7 % dari jumlah responden, Ketuhanan yang Maha Esa sebanyak 13,3% responden, 10 % responden memilih sila ke 4 yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sedangkan sisanya sebanyak 3.3% memilih sila ke 3 yaitu persatuan Indonesia. 

Beberapa responden memberikan alasan terkait jawaban yang mereka pilih dan dapat disimpulkan bahwa responden dominan memilih sila ke 5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai sila yang dianjurkan untuk ditekankan dan dimaksimalkan penerapannya dalam meningkatkan mutu pendidikan, karena dengan memaksimalkan sila ke 5 diharapkan seluruh rakyat Indonesia mendapatkan keadilan dalam berpendidikan. 

Responden juga mengharapkan bahwa tidak hanya orang beruang saja yang berhak mendapatkan pendidikan yang layak namun sudah seharusnya semua rakyat memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dari segi kualitas, fasilitas, maupun sarananya. Sedangkan responden lainnya beranggapan bahwa pada sila ke 2 yang berbicara mengenai adil dan beradab merupakan suatu hal yang penting dan utama bagi pemerataan mutu pendidikan. Responden yang memilih sila ke 1 berpendapat bahwa Tuhan dan agama adalah hal yang utama dan sudah mencakup segala hal sehingga perlu ditekankan penerapannya.

pertanyaan-5-6436e9d708a8b566f25d1232.jpg
pertanyaan-5-6436e9d708a8b566f25d1232.jpg
Berdasarkan pertanyaan kelima, kami memberi kesempatan responden untuk memilih sila pancasila yang masih kurang penerapannya dalam mewujudkan mutu pendidikan yang baik dan merata di Indonesia. Sehingga, dapat kita kaji bersama dan perbaiki bersama. Hasil survey menghasilkan bahwa sebanyak 40 % responden menjawab sila ke 5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, 23.3 % responden menjawab sila ke 2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, 16,7% responden memilih sila ke 4 yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta sila ke 3 yang berbunyi persatuan Indonesia dan sila ke 1 yaitu Ketuhanan yang Maha Esa dipilih masing-masing oleh 10 % responden.

Berdasarkan alasan responden dalam memilih salah satu sila dalam pancasila tersebut yang masih kurang dalam penerapannya, dapat disimpulkan bahwa sila ke 5 yaitu menjadi jawaban dominan dengan alasan responden merasa bahwa banyaknya ketidak adilan di Indonesia terutama berkaitan dengan mutu pendidikan, perilaku pendidik kepada murid yang dididik. Sehingga keadilan menjadi poin terbesar yang mereka rasa kurang diterapkan. Selain itu sila ke 2 menjadi sila pada urutan kedua yang mendominasi dengan alasan bahwa pentingnya perlakuan adil terhadap sesama manusia, menghargai martabat dan keberagaman manusia, dan menjunjung tinggi etika dan moral dalam bertindak. Sehingga kurangnya implementasi terhadap sila ke 2 tersebut yang kemudian menjadi alasan responden untuk memilih pilihan tersebut. 

Hasil analisis data dari pengambilan data melalui responden yang kami lakukan baik melalui survei secara langsung maupun survei melalui google form, adalah sebagai berikut:

Dalam era Society 5.0, generasi muda harus memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar utama untuk membentuk karakter yang baik dan meningkatkan kualitas pendidikan serta mencapai SDGs 04. Integrasi nilai-nilai Pancasila dianggap penting dalam pembelajaran untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis, empati, bertanggung jawab, serta memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

 Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda tentang pentingnya Pancasila, seperti menggunakan media yang menarik dan relevan, memperkenalkan nilai-nilai Pancasila sejak dini, dan melibatkan orang tua dalam proses pendidikan. Lembaga pendidikan juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda yang memiliki kesadaran akan nilai-nilai Pancasila dan membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang termasuk dalam SDGs 04.

E. Kesimpulan 

 Dari hasil survei yang dilakukan dengan wawancara dan google form, dapat diambil kesimpulan bahwa responden pada data tersebut sangat mendukung pentingnya mempelajari Pancasila untuk generasi muda dan menilai bahwa pendidikan bermutu di Indonesia masih belum merata. Mereka juga setuju bahwa pendidikan atau mata kuliah Pancasila dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Sedangkan untuk sila Pancasila yang paling dianggap penting untuk ditekankan dan dimaksimalkan penerapannya adalah sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa" dan sila kelima "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Dan sila ke-5 dianggap sebagai sila yang paling cocok untuk ditekankan penerapannya dalam persoalan mutu pendidikan. Responden berharap bahwa dengan memaksimalkan penerapan sila ke-5, seluruh rakyat Indonesia dapat mendapatkan keadilan dalam berpendidikan.

Dalam kaitannya dengan sila pancasila yang masih kurang diterapkan dalam mewujudkan mutu pendidikan yang baik dan merata di Indonesia, sebagian besar responden masih memilih sila ke-5 sebagai sila yang paling kurang diterapkan. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya upaya dan tindakan yang lebih efektif dari pemerintah maupun semua elemen masyarakat untuk memaksimalkan penerapan sila ke-5 dan mencapai tujuan pendidikan yang merata dan bermutu di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun