Mohon tunggu...
KASKAS AL MAK DHUDH
KASKAS AL MAK DHUDH Mohon Tunggu... Mahasiswa ARO LEPRINDO

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anisometopia

17 Juni 2025   20:37 Diperbarui: 17 Juni 2025   20:35 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anisometropia: Memahami, Mendeteksi, dan Menanganinya SejakDini

 

Oleh: [Kaskas Al Mak Dhudh]

 

 

 

Sekilas Gambaran

 

Bayangkan dua kamera yang seharusnya bekerja serempak,tetapi satu lensa --- tanpa Anda sadari --- fokusnya selalu "melenceng" sedikit.Itulah gambaran sederhana anisometropia: perbedaan kekuatan refraksi antarakedua mata yang menyebabkan ketidakseimbangan citra pada retina. Meski kerapluput terdeteksi, prevalensinya di populasi umum mencapai 4--6 % dan lebihtinggi pada anak-anak dengan ambliopia. Jika tidak diperbaiki, gangguan inidapat mengunci perkembangan visual dan kualitas hidup seseorang, terutama padamasa kanak-kanak.

 

 

 

Apa Itu Anisometropia?

 

Secara etimologis, anisometropia berasal dari bahasa Yunanianiso (tidak sama) dan metropia (ukuran refraksi). Kondisi ini didiagnosisketika selisih refraksi antara mata kanan dan kiri 1,00 dioptri (D).Bentuknya dapat berupa:

 

1.     Anisometropia Sferis -- beda miopia atauhipermetropia murni.

 

 

2.     Anisometropia Silindris -- beda astigmatisme.

 

 

3.     Anisometropia Campuran -- kombinasi kedua di atas(mis. Satu mata miop, satunya hipermetrop).

 

 

 

Pengklasifikasian penting karena masing-masing menuntutpendekatan koreksi yang berbeda.

 

 

 

Bagaimana Anisometropia Terjadi?

 

Mekanismenya multifaktorial:

 

Pertumbuhan bola mata yang asimetris (lebih panjang miopia; lebih pendek hipermetropia).

 

Kelainan kurvatur kornea/lensa yang berbeda di tiap mata.

 

Faktor genetik --- riwayat keluarga meningkatkan risiko.

 

Lingkungan visual --- paparan kerja dekat berlebih pada satumata (mis. Kebiasaan menutup salah satu mata saat membaca).

 

 

Ketika beda refraksi cukup besar, otak kesulitanmenggabungkan dua citra (fusi). Otak akhirnya "mematikan" citra dari matadominan lemah supresi ambliopia (mata malas).

 

 

 

Dampak Klinis dan Kualitas Hidup

 

Ambliopia permanen bila tak tertangani sebelum usia kritis( 7 tahun).

 

Keluhan asthenopia: mata cepat lelah, sakit kepala.

 

Gangguan persepsi kedalaman (stereopsis) risikotersandung, sulit menangkap bola, hingga masalah akademik.

 

Ketidaknyamanan kosmetik: perbedaan ukuran citra(aniseikonia) dapat membuat kacamata tampak "tebal sebelah".

 

 

 

 

Cara Mendiagnosis

 

1.     Visus dan refraksi objektif-subjektif(autorefraktor, retinoskopi, skiaskopi).

 

 

2.     Tes fusi & stereopsis (Worth-4-Dot, Langstereotest).

 

 

3.     Pemeriksaan biometrik bila diperlukan (panjangaksial, keratometri).

 

 

4.     Deteksi ambliopia: uji penutupan bergantianuntuk menilai pergeseran fiksasi.

 

 

 

Skrining rutin di posyandu atau sekolah dasar memungkinkandeteksi dini, bahkan ketika anak belum mengeluh.

 

 

 

Penatalaksanaan: Kapan & Bagaimana?

 

Strategi               Prinsip               Kelebihan               Tantangan

 

Koreksi Optik (kacamata, lensa kontak RGP atausilikon-hidrogel)            Menyamakanukuran citra & fokus   Non-invasif,mudah disesuaikan               Aniseikoniasignifikan dapat muncul pada kacamata (> 3 D)

Terapi Ambliopia (penutup mata/patching, penalti atropin)               Memaksa mata lemah bekerja               Efektif di usia < 7 tahun               Kepatuhan, stigma sosial

Orto-K / Lensa Kontak Malam               Meratakankornea secara reversibel               Kontrolmiopia sekaligus koreksi               Biaya,higienitas

Bedah Refraktif (LASIK/PRK, ICL)               Menyetel refraksi permanen               Pilihan dewasa muda dengan anisometropia tinggi   Biaya, risiko bedah

 

 

Pendekatan multimodal sering diperlukan: koreksi refraksi +terapi ambliopia. Pada kasus perbedaan > 6 D, lensa kontak atau bedahrefraktif lebih disukai untuk meminimalkan perbedaan ukuran citra.

 

 

 

Pencegahan & Edukasi

 

Skrining visual anak sebelum usia sekolah (3--4 tahun) dansetidaknya sekali lagi di SD kelas awal.

 

Edukasi orang tua tentang tanda-tanda mata malas (matadominan sering menyipit, posisi kepala miring).

 

Lingkungan visual seimbang: batasi kerja dekat berlebihan,beri jeda "20-20-20" (lihat 20 kaki jauhnya selama 20 detik tiap 20 menit).

 

 

 

 

Kesimpulan

 

Anisometropia adalah perbedaan refraksi antar-mata yangtampak sepele namun dapat berujung ambliopia permanen bila terlewat. Diagnosisdini, koreksi tepat, dan terapi ambliopia agresif merupakan kuncimempertahankan penglihatan binokular normal. Pemeriksaan rutin anak dankolaborasi orang tua--tenaga kesehatan menjadi garda terdepan mencegah dampakjangka panjang.

 

 

 

Referensi Pilihan

 

1.     Von Noorden GK, Campos EC. Binocular Vision andOcular Motility. 6 ed. Mosby; 2002.

 

 

2.     Mutti DO, Zadnik K. The utility of anisometropiain detecting amblyopia. Optom Vis Sci. 2000;77(12):651-656.

 

 

3.     Holmes JM, Clarke MP. Amblyopia. Lancet.2006;367(9519):1343-1351.

 

 

4.     American Academy of Ophthalmology. PediatricOphthalmology and Strabismus -- BCSC Section 6. AAO; 2023.

 

 

5.     Rutstein RP, Corliss DA. Aniseikonia inanisometropia: symptoms and treatment. Optometry. 2000;71(6):364-375.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun