Mohon tunggu...
MArifin Pelawi
MArifin Pelawi Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa S3

Seorang pembelajar tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidik Bukan Diktator

22 Desember 2020   19:51 Diperbarui: 23 Desember 2020   11:38 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengapa ini setara hukuman mati? Ketika ada hukuman dari kriminal maka hukuman tanpa kesempatan bertobat atau berkelakuan baik untuk lepas dari jerat hukuman dunia hanya satu, hukuman mati. Hukuman yang lain baik mau dipenjara berapa ribu tahun masih bisa mendapatkan remisi, perbaikan dan kesempatan untuk keluar dari hukuman ini. Hukuman mati adalah hukuman final dan paling keras bagi kriminal.

Kita yang pernah sekolah pasti paham bahwa hukuman dikeluarkan dari sekolah adalah hukuman yang paling tinggi serta hanya ditujukan kepada siswa yang dianggap sekolah sudah tidak layak untuk dididik. Di sini ketika anak telah diminta untuk pindah maka hukuman itu permanen. Hukuman yang normalnya dianggap melemparkan anak keluar dari komunitas mereka. Hukuman yang bersifat final dan tiada kesempatan kembali ke sekolah tersebut.

Tindakan yang kemungkinan akan menghancurkan masa depan si anak dan juga merusak mental mereka. Tindakan ini bisa akan mendorong para anak-anak tersebut untuk melakukan dua hal ekstrem. Mereka bisa berada pada tahap bersalah berkepanjangan yang menjadikan anak-anak tersebut terlarut akan stigma yang diberikan yaitu menjadi anak 'nakal' selamanya. Pada sisi lain mereka bisa menjadi anak-anak yang tidak berani berpikir kritis dan melakukan protes karena takut akan hukuman yang sangat keras.

Saya mohon untuk para guru dan kepala sekolah bisa memberikan hukuman yang lebih mendidik dan menangkap tindakan anak-anak ini sebagai cara murid masa kini menyampaikan masukan untuk perbaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun