Mohon tunggu...
Kasiani S.ST
Kasiani S.ST Mohon Tunggu... TPP ACEH

Pendamping Lokal Desa di Manyak Payed, Aceh Tamiang. Menulis untuk mendokumentasikan kerja-kerja sunyi di desa, menyuarakan realita lapangan, dan menerjemahkan bahasa kebijakan dengan suara warga. Saya bukan jurnalis, tapi setiap hari mencatat apa yang saya lihat, dengar, dan rasakan di desa. Karena yang dianggap biasa oleh orang kota, seringkali adalah perjuangan besar bagi warga desa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kalau eHDW di Anggap Biasa, Biarlah Kami Pendamping Desa Menganggapnya Luar Biasa #KompasianaDESA

1 Oktober 2025   13:05 Diperbarui: 1 Oktober 2025   13:05 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini janji kecil saya pada para KPM akhirnya saya tepati. Empat buah tas bundar dengan motif pintu Aceh yang saya pesan lewat TikTok akhirnya sampai. Bukan hadiah mewah, tapi simbol rasa terima kasih saya untuk orang-orang yang rela saya ganggu siang malam hanya demi satu hal: data.

Saya ajak mereka berkumpul di Babena. Begitu kotak saya buka, saya bilang, "Senang tidak senang, kalian harus pasang ekspresi bahagia, ya!" Seketika tawa pecah. Dari balik kotak muncullah tas bundar itu. Entah benar-benar senang atau pura-pura senang, yang jelas tawa mereka jadi hadiah balik untuk saya.

Kenapa saya sampai repot menghadiahi KPM? Karena di tengah banyak pihak yang menganggap eHDW hanya aplikasi tambahan, kami di desa justru meyakini: inilah jantung pembangunan manusia. Kalau ada yang menganggap eHDW biasa-biasa saja, bagi kami para pendamping desa, data ini justru luar biasa nilainya.

Data adalah Nafas Pembangunan

Surat resmi dari Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan tanggal 9 September 2025 menegaskan bahwa desa bersama KPM dan PLD wajib melakukan pendataan baru, update keluarga berisiko stunting, pemantauan lapangan, serta meningkatkan disiplin pendataan melalui aplikasi eHDW.

Artinya jelas, ini bukan sekadar kesibukan tambahan, tapi amanat negara dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting.

Tanpa data, pembangunan gampang salah arah:

  • Anak sehat dapat bantuan, anak stunting malah terlewat.

  • Anggaran jalan, tapi masalah gizi tetap membengkak.

  • Desa bekerja, tapi bukti nyaris tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun