Perbankan dalam dunia usaha adalah tempat akses permodalan bagi para pelaku bisnis. Selain sebagai tempat akses permodalan bank mengeluarkan produk jasa keuangan agar menarik orang menggunakan jasa nya. Saat ini sedang marak menjadi topik bahasan baik di radio maupun televisi. Bahkan kepala negara pun merasa gerah adanya praktik fintech khususnya pinjaman online.Â
Instrumen keuangan berbasis digital tumbuh sangat cepat. Sebelumnya kita masih mengenal e-banking, e-wallet selanjutnya tumbuh dan lahir bank digital. Secara garis besar ini masih merupakan bagian dari inovasi bisnis untuk mendapatkan keuntungan hanya saja menyesuaikan jaman saja.
Sampai hari ini praktik bank titil masih menjadi daya tarik pelaku usaha atau para pedagang di lingkungan pasar tradisional. Pelaku bank titil masih dianggap menjadi dewa penolong dalam rakngka akses modal bagi pedagang pasar dengan pinjaman hingga 1 juta rupiah dan angsuran dilakukan setiap hari yang ditarik oleh petugas hanya berbekal buku notes saja. Di pasar ikan malah ditemukan melakukan pinjaman di pagi hari sore setelah kegiatan pasar sudah bisa mengembalikan pinjaman beserta bunganya.
Selanjutnya untuk perbankan konvensional disamping kredit yang umum ditawarkan oleh perbankan. Ada beberapa produk khusus seperti kredit untuk penanggulangan pencemaran akibat usaha, kredit untuk pemberdayaan masyarakat desa yang ditujukan kepada individu dan kelompok, kredit usaha rakyat, kredit ketahanan pagan dan energi, kredit untuk sektor pertanian, kredit tanpa agunan yang digunakan untuk membuat toko kelontong dan rumah makan. Kalau mengajukan pinjaman seperti ini perlu disiapkan KK, KTP, akte nikah, NPWP, surat persetujuan suami/istri, dan akte pendirian usaha. Seperti kelihatan ribet tetapi itu merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan akses kredit.
Dengan semakin berkembangnya jaman dan kemajuan iptek langkah untuk mempermudah segala sesuatu yang umumnya disukai oleh generasi kekinian. Munculnya pesan singkat bahkan promo promo dari salah satu pelaku usaha bank digital rupanya tidak bisa kita hindari. Kalau tertarik mengikuti pergerakan jaman kita harus mencoba didalamnya, umpamakan ini sebagai permainan kita ikuti saja dengan nilai kecil saja. Tanpa ikut terlibat permainan tersebut kita tidak dapat merasakan dan hanya mengetahui dari katanya saja. Yang perlu diwaspadai adalah bilamana laman atau aplikasi tersebut menjadi tidak bisa diakses dan pelaku atau pemilik nya kabur.