Mohon tunggu...
Kartika Dewi Purnamasari
Kartika Dewi Purnamasari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

"Dream, Do, Make it true"

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Latihan RJP "Resusitasi Jantung Paru"

27 Maret 2014   23:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:23 2138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pasti tidak asing bagi petugas kesehatan untuk melakukan RJP atau CPR (Cardio Pulmonary Resusitation). RJP biasanya dilakukan pada pertolongan pertama pasien yang tiba-tiba tidak sadarkan diri dan tidak bernapas sebelum bantuan medis datang.

Beberapa hari ini di RSAL Dr. Ramelan dilakukan pelatihan RJP untuk karyawan medis maupun non-medis termasuk mahasiswa yang praktek di sana. Karyawan medis, non-medis, militer maupun non-militer sangat antusias dengan pelatihan ini. Di indonesia sendiri pelatihan RJP biasanya hanya dilakukan oleh anggota medis saja, padahal di beberapa negara maju, seperti USA, Jepang, telah banyak pelatihan RJP untuk masyarakat umum bahkan anak-anak di sekolah.

Apa saja yang harus dilakukan sebelum melakukan RJP? Jika anda menemui orang yang tiba-tiba tidak sadarkan diri :

1. Posisikan orang tadi terlentang di lantai datar, pastikanorangnya tidak sadar, dengan cara menepuk-nepuk bahunya. Panggil nama (kalau tahu) atau cukup pangil "Pak/Bu".

2. Cek pernapasan, dilihat di bagian dada dan perut, pastika tidak bernapas.

3. Call for Help, panggil bantuan, Telepon Ambulance, tenaga medis dan orang-orang di sekitar. Seperti "Tolong..Tolong.. Ada orang tidak sadarkan diri di sini!!!"

4. Cek nadi di bagian leher, pastikan tidak berdenyut.

5. Setelah dipastikan orang tsb tidak sadar, tidak teraba nadi di leher, tidak bernapas baru dilakukan RJP dengan cara :


  • Dekatkan badan kita ke penderita, tangan mengunci, siku lurus, bahu kita sejajar dengan tangan kita.
  • Lakukan penekanan pada dada (2 jari di atas tulang rusuk bagian bawah) dengan hitungan 30x lanjut 2x tiupan. Gunakan berat tubuh kita untuk penekanan dengan kedalaman sekitar 5cm, dan dilakukan 100 kali per menit. Hitungan harus dilakukan konstan seperti : 1 2 3 4 5 satu 1 2 3 4 5 dua 1 2 3 4 5 tiga, dst sampai 5x dan kemudian lakukan tiupan/napas buatan 2x. dilakukan sampai 4 kali putaran.
  • Setelah 4 kali putaran cek kembali, nadi pada leher berdenyut apa tidak, pernapasan dada dan perut apakah sudah ada pernapasan atau tidak. Jika belum lakukan RJP lagi 4 putaran.
  • Pemantauan selama dilakukan RJP : jika tidak terba nadi dan pernapasan, ulangi lagi RJP. Jika teraba nadi tetapi tidak ada pernapasan, lakukan pemberian bantuan napas saja. Jika sudah teraba nadi, dan pernapasan adekuat, hentikan RJP tetapi terus dilakukan pemantauan nadi dan pernapasa.


RJP dihentikan jika : pemberi bantuan sudah lelah melakukan RJP, bantuan medis sudah datang dan jika penderita sudah dinyatakan meninggal.

RJP berhasil jika : penderita terdapat tanda-tanda bisa bernapas, terdengar detak jantung, menggerakkan kaki/tangan, pupil mata mengecil jika dikenai cahaya, warna kulit pucat mulai hilang.

Semoga bermanfaat.

Sby, 27/3/2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun