Keterlibatan bukan hanya hadir secara fisik. Tapi juga hadir dalam:
- Diskusi tentang aturan
- Konsistensi menjalankan kesepakatan
- Mendukung pasangan ketika harus ambil sikap tegas
Karena ketika ibu sedang menjadi "rem" yang remuk, ayah seharusnya jadi "kemudi", bukan jadi komentator netral yang bilang, "Jangan ngegas melulu."
Jangan Diam Saat Anak Jadi Ngebut
Kita tidak bisa berharap anak jadi pengendara yang santun, kalau mereka tumbuh di jalan tanpa rambu dan tanpa dua tangan yang sama-sama menggenggam setir.
Ibu butuh didukung, bukan dibungkam.
Anak butuh disiplin yang konsisten, bukan ketenangan semu.
"Rumah yang tenang bukan rumah tanpa suara. Tapi rumah di mana suara ibu tidak perlu dibungkam untuk merasa didengar."
Pernah tidak sebagai ibu merasa "sendirian" dalam mengatur gadget anak? Atau sebagai ayah, apa tantanganmu untuk terlibat lebih adil dalam pengasuhan digital?
Tulis di kolom komentar, karena bisa jadi, suara kamu adalah rambu yang sedang dicari banyak keluarga lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI