Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak dan Gadget: Tak Perlu Tahu Solusinya, Cukup Tahu Siapa yang Harus Disalahkan

24 Juni 2025   16:28 Diperbarui: 24 Juni 2025   16:28 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: Freepik/ drawlab19

Ibu akhirnya mencoba ambil peran: menegur, membatasi, marah saat batas dilanggar. Tapi suara tegas itu malah kena kritik:

"Bisa nggak sih ngomong baik-baik? Rumah tuh butuh ketenangan."

Oh, jadi ketenangan rumah hanya berlaku kalau ibu diam? Kalau ibu yang diam saat anak menjerit minta HP, lalu siapa yang jadi remnya?

Ketika ibu bertindak, ia dianggap cerewet. Ketika diam, dianggap lalai. Ketika tegas, dianggap emosional. Ketika sabar, dibilang terlalu lembek.

Dan yang mengucapkan semua itu?
Sering kali orang yang bahkan tidak tahu jadwal anaknya.

Ini Bukan Soal Siapa Lebih Capek

Ini bukan perang "ibu lebih capek dari ayah" atau sebaliknya. Tapi tentang ketimpangan peran yang tidak disadari. Gadget bukan sekadar benda elektronik, tapi perangkat yang membentuk kebiasaan anak.
Dan ketika kebiasaan itu terbentuk, dibutuhkan dua orang tua untuk menjadi pagar. Bukan satu jadi pagar, satunya jadi komentator pinggir lapangan.

Efek dari Polisi yang Pasif

Ketika ayah memilih pasif, atau hanya muncul sebagai pemberi komentar:

  1. Anak belajar bahwa ibunya adalah "musuh" dan ayahnya "jalan aman"
  2. Disiplin rumah menjadi timpang dan membingungkan
  3. Ibu kelelahan emosional, merasa tidak didukung
  4. Anak tumbuh tanpa konsistensi, dan ini yang paling berbahaya

Anak yang tumbuh tanpa konsistensi akan belajar satu hal: aturan bisa dinego, asal tahu siapa yang bisa dimanipulasi.

Ayah, Rumah Bukan Cuma Butuh "Ketenangan", Tapi Keterlibatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun