"Lega... " Ucap Surya. Ia berdiri membenahi kolornya dan berjalan dengan bersiul.Â
Hanya beberapa langkah dari sana, kepalanya dilempar sesuatu.Â
Ya tulang yang ia pakai untuk membersihkan ampas hidupnya itu melayang dan mengenai tepat kepala bagian belakangnya. Tepat di lokasi hypotalamus dilindungi tempurung kepalanya.Â
Surya spontan menoleh, di tempat ia buang hajat tadi sesosok tubuh berbungkus kain putih terlihat jelas.Â
Surya ketakutan dengan terbata-bata ia mengucapkan kalimat "amit mbah, putune lewat,demit ra ndulit setan ra doyan".
Tapi di hadapannya, muncul sosok hitam tinggi besar berbulu lebat menamparnya.Â
" Plak"
Surya merasa pengang lalu pingsan.Â
Ia siuman di pagi hari,Â
"Hoyong... Hoyong"teriaknya.Â
Ia bangkit dan lari sekuat tenaga berlari ke arah rumahnya.Â