Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Cuties": Beban Mental Remaja, Gegar Budaya, dan Pengakuan di Media Sosial

14 September 2020   15:37 Diperbarui: 15 September 2020   10:13 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar Film Cuties (Sumber: Kompas.com)

Ibarat Ayah yang memukuli anaknya karena ketahuan merokok, tetapi sambil merokok dan menyuruh anaknya beli rokok di warung.

Persoalan yang dihadapi pemuda di penjuru dunia diangkat dengan baik dalam ceritanya. Meski sangat disayangkan dengan beberapa adegan yang semestinya dapat diganti dengan adegan metafora.  

Saat Amy sengaja bersembunyi di balik mukenanya di sebuah majelis taklim demi menonton sebuah tarian erotis dan posting foto berbahaya di media sosialnya itu telah memberikan penggambaran yang sangat-sangat gamblang.

Terlepas dari berbagai kontroversi yang mengiringinya, ada baiknya pula bagi kita (terutama saya pribadi) untuk membuka ruang komunikasi yang lebih lebar dengan anak-anak. Ternyata bicara dari hati ke hati dengan buah hati sendiri tidak semudah yang dibayangkan.

Salam kompal selalu, Kompasianer. Tetap bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun