Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pelakor Bangga

13 Juli 2020   18:38 Diperbarui: 13 Juli 2020   18:37 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Negeri ini sangat mencintai pelakor. Apapun yang terkait dengan pelakor selalu menarik perhatian. 

Mulai dari tetangga baru atau lama yang digosipin sebagai pelakor, curhat di arisan dan medsos tentang pelakor, cerpen hingga novel bahkan novel online yang bahas pelakor pembacanya banyak, sampe tulisan di grup belajar nulis fiksi pun di share ratusan kali kalo bahas pelakor. 

Belum lagi sinetron, peran"helo kitty" yang selalu membuat gemas tapi ditunggu-tunggu kelanjutannya. Sampe drakor yang booming di Indonesia masa stay at home saja tentang pelakor. 

Serunya, IG sang pelakon jadi pelakor itu rame-rame digruduk warganet negeri zamrud katulistiwa yang ngaku ramah-ramah ini. 

Bahkan sampe ditayangkan di tv nasional di jam primetime. Setelah semua pelawak dan yang maksa jadi pelawak di show-show yang entah formatnya apa, komedi slapstik buat maksa orang ketawa hingga talkshow, semua membuat tv dan channel sendiri di youtube. 

Kata orang tua, benci dan cinta itu dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. Jika tak berhati-hati benci itu menjadi plesetan benar-benar cinta. 

Segala hal detail tentang kehidupan pelakor biasanya dicari tahu sedetail-detailnya. Padahal hujatan isi kebon binatang juga akan mudah terlontar. 

Sialnya, pelakor itu seperti pemain tunggal. Laki-laki mata ke ranjang dianggap korban juga. 

Lah kalo pasangan sah yang mendamprat dapat dipastikan yang diserang pelakornya. Lalu sibuk menyalahkan, atau setidaknga disalahkan lingkungan sekitar. 

Suami tak setia itu akibat istri yang cerewet, tak dapat mengurus diri, kurang service, dan lain sebagainya. 

Intinya menyalakan pihak istri kurang mampu memberikan kepuasan tingkat maksimal, sampe iklan sabun  pembersih vagina, jamu-jamuan baik diminum maupun dimasukkan ke liang. Juga tawas berbentuk kristal tujuannya bukan kebersihan dan kesehatan. 

Tetapi , demi memberi kepuasan maksimal bagi suami. Padahal segala jejamuan dan kristal itu mengerikan sekali efeknya. 

Vagina itu harus kering, rapat, menghisap kuat. Makanya harus dilatih, eh itu vagina atau vacuum sedot untuk bekam?. 

Payudara harus selalu kencang, tegak menantang kapan saja suami mau lihat. Makanya selalu siapkan minyak bulus kalimantan. 

Pelakor malu-malu atau malu-maluin?

Beberapa hari lalu, Arako di grup WAG Kompal share tentang postingan sebuah grup facebook komunitas pelakor. 

Saya tidak tahu pasti apakah itu grup lelucon atau seperti apa. Lah saya bukan anggotanya. 

Dalam postingan itu mengajak semacam sharing session dengan ahli per-pelakoran-an, dengan membeberkan "prestasi" jumlah rumah tangga yang dirusak. Harta kekayaaan yang diperoleh, kehancuran keluarga. 

Saya menganggapnya sebagai lelucon. Bukan soal saya pro pelakor. Hampir sama dengan pelacur, pelakor itu biasanya selalu mengaku-aku sebagai korban keadaan.

 Jika pun tidak punyan hati sekalipun, sepertinya ia tidak akan menghitung "prestasi" kerusakan hasil yang ia buat. 

Kalo dia sadar akibat yang ia lakukan dena mencatat pengakuan dosa yang ia buat. Gak bakal terus ia jadi pelakor. 

Masih ingat artis yang didamprat di mall sebagai pelakor oleh seorang anak yang usianya hampir sama. 

Dia membela diri, tapi gak sampe bangga kok dengan kerusakan yang ia buat. Image yang ia tampilkan saat klarifikasi, juga ia "korban keadaan".

Akhir-akhir ini di dunia tik-tok (please jangan tanya apa akunku apa), saya tahu karena video tiktok ini sliweran juga di medsos lain. 

Telinga ini keracunan remix lagu Kuthidieng. Salah satunya video perempuan yang begitu bangga dengan statusnya sebagai pelakor. Meski hanya tayangan 15 detik, tampaknya bisa memancing emosi penontonnya. 

Hujatan warganet maha benar pun langsung meluncur, sekaligus membuat tenar sang tiktoker dengan share video tik-tok ini kemana-mana dengan berbagai pendapat. 

 Sama kayak aku sekarang, promo dia dengan membuat penasaran kalian, ha.. ha.. 

Saya tidak terlalu yakin bahwa ini wujud kebanggaan. Bisa jadi ini hanya bentuk aktualisasi diri atau bisa jadi iklan terselubung, endorse diri sendiri, menaikkan ratecard jasanya. 

Jasa apa? Ya... Jasa pelakor dan yang menyerempet ke sana. 

Kalo bahas beda prostitusi dan pelakor, bisa lebih panjang lagi artikel ini. 

Salam dari Palembang, Tetap Bahagia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun