Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Kebangkitan Nasional dalam Libido Tante Ernie dan Mardigu di Tengah Covid-19

20 Mei 2020   12:11 Diperbarui: 20 Mei 2020   18:22 3931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendiri Boedi Oetomo (Sumber :Kemendikbud RI)

Dengan melihat kondisi kekinian jadi bertanya apakah penjajah yang menjalankan devide et impera, atau memang bangsa kita sendiri yang suka keributan dan terpecah-belah.

Pemersatu Bangsa Kekinian
Kebebasan bersuara, mengemukakan pendapat, dan berekpresi memang dijamin dalam konstitusi negara kita. Sayangnya tidak diimbangi dengan penggunaan kebijakan bermedia sosial.

Media massa di mana pada masa perjuangan kemerdekaan RI menjadi media informasi terpercaya, berani melawan tirani, dan menjadi pemersatu bangsa. Justru di masa kebebasan pers yang terbuka lebar saat ini, seringkali filternya agak kebablasan.

Mulai dari judul yang klikbait, berita tidak berimbang, bahkan justru meruncingkan perdebatan antarkubu. Baik yang pro, kontra, bola liar oportunis serta kelompok bodo amat. Fenomena ini makin liar membesar pada warganet.

Seringkali konten receh justru menarik minat semua pihak bahkan menjadi pemersatu antar kubu. Seperti yang kemarin sempat trending, Tante Erni Pemersatu Bangsa.

Gara-gara youtuber Gofar Hilman menayangkan Sekut FM epidode 7 di channel youtube-nya dan podcast dengan bintang tamu Himynameisernie. Seorang selebgram perempuan berusia akhir 40 tahun dengan followers lebih dari 1 juta ini.


Gofar Hilman dalam program Sekut FM di akun Youtube-nya mengundang Tante Ernie yang disebut-sebut sebagai "Pemersatu Bangsa". (Tangkapan layar video Youtube Gofar Hilman)
Gofar Hilman dalam program Sekut FM di akun Youtube-nya mengundang Tante Ernie yang disebut-sebut sebagai "Pemersatu Bangsa". (Tangkapan layar video Youtube Gofar Hilman)

Alasan Hilman memilih judul ini, ini karena ada perpecahan di antara beberapa kubu, mulai dari pilpres 2014 hingga saat ini. Hilman mengatakan bahwa penggemar Ernie sebagai MILF (Mom I Love to Follow) ini menjadi pemersatu di antara kubu yang selalu ribut di dunia maya ini.

Saya sendiri sebenarnya tidak tahu siapa itu Tante Erni sebelum ada pemberitaan yang gencar ini, jadi ter-provoke kepoin IG-nya. Dasar aku tuh ya mudah banget terprovokasi media dengan berita maha penting ini.

Terus terang saja memunculkan rasa iri dengan tampilannya hot mama itu. Kaget, saat tahu keponakanku paling alim, follower Tante Ernie. Kok Ada rasa khawatir dia oydiphus complex aja. fuh..fuh..fuh.. jauhkan otak ini dari diksi hujatan. Pose-pose Tante Erni yang katanya sih bikin mata seger buat yang lihat.

Saya baru ngeh jika di sinilah jokes "ada yang bulat tetapi bukan tekad", "ada yang menonjol tapi bukan bakat", "ada yang besar tapi bukan harapan".  Dalam komen-komen di foto-foto Tante Ernie ini toh awal mulanya.

Selama ini saya hanya melihat di beberapa twit, termasuk sempat trending saat diucapkan oleh komentator bola onoh. Jokes receh seksis ini dianggap biasa saja bahkan tidak dianggap pelecehan. Toh memang umumnya kita memaklumi perempuan sebagai objek seksual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun