[1] 19-06-1996
"Ok,class today is time to spelling bee" ucapku.
"Ketika Miss mengangkat jari, maka jumlah jari asosiasi dengan urutan huruf lalu sebutkan kata dan terdiri dari huruf apa saja," perintahku.
Lalu aku mengangkat 4 jari, salah satu muridku mengangkat tangan dan menyahut dengan lantang "D for Death , D-E-A-T-H" .
"Averoeus Cocio Rahmad Toha, why you chose this word?" tanyaku agak merasa spooky.
 Entahlah, dinginnya ekspresinya seringkali membuat aku merinding.
"Kamu kan bisa milih delicious, misalnya"
"Dangerous, Dirty, Difficult," sahutnya masih dengan ekspresi datar,
"Yes...thank U, little lord,"sahutku.Â
Ampun deh bocah ini, suka banget dengan pilihan kata negatif. Umpatku dalam hati.
"It caused you show us the 4,"sahut Ryu, ABG ganteng keturunan Indo-Jepang yang setiap bertemu selalu sibuk menjodoh-jodohkan aku dengan kakaknya.Â
"It's Fantastic four," sahutku.
"Ah..mana ada,bukankan empat bahasa Jepangnya yon?" tanyaku kebingungan yang memang aku sama sekali tak paham bahasa Jepang.
"Asal tahu saja, tahu Hanako, si Hantu kamar Mandi? ia selalu mengetuk di pintu kamar mandi keempat," sahut Fachri yang sangat hobi segala komik Jepang dengan agak berbisik dan membuat suasana makin dingin dan merinding.Â