Mohon tunggu...
Karresa Esa
Karresa Esa Mohon Tunggu... Human Resources - Semakin tinggi ilmu kita, semakin tawadhu

Lahir dan besar di Bontang, Kaltim dan pernah kuliah di Sleman, Yogyakarta.. Id Facebook : Karresa Kar Id Instagram : @Karresa blog : https://duniapenablog.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peradaban Mengalami Empat Gelombang Besar

10 Juli 2020   23:42 Diperbarui: 10 Juli 2020   23:40 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: tom-mchale.com

Melihat perkembangan teknologi pada saat ini, kita dapat mengidentifikasi generasi anak-anak kita dengan sebutan native digital atau kaum pribumi nya digital. Dan orang tua nya bahkan kakek nenek nya adalah sebagai immigrant digital atau kaum pendatang nya digital. 

Generasi Native Digital atau Pribumi Digital lahir pada Tahun 2000an dan seterusnya. Mereka disebut Pribumi Digital karena lahir di lingkungan serba digital. 

Mereka terbiasa melihat orang tua nya menggunakan smartphone dalam menjalankan aktifitas, sehingga mereka pribumi digital begitu fasih dalam menggunakan smartphone atau komputer digital sedari kecil.

Paragraf di atas membuat Penulis ingin mengajak anda sebagai pembaca untuk berandai andai, kira-kira 20 atau 30 tahun lagi, teknologi apa yang akan memanjakan aktifitas kita sehari-hari, apa ada robot yang mengantikan peran manusia dalam beraktifitas sehari-hari. 

Mungkin kita harus melihat 4 gelombang besar yang mempengaruhi peradaban sebagai bekal kita untuk menerka-menerka teknologi apa lagi di masa depan. Jadi menurut Alvin toffler di dalam bukunya yang membahas tentang the forth wave perubahan pada peradaban, dia bilang bahwa dari kurun waktu 8000 tahun sebelum masehi sampai hari ini ada 4 gelombang besar.

Gelombang pertama adalah adanya gelombang waktu masyarakat agraris yaitu tahun 8000 sebelum masehi sampai 1700 masehi. Gelombang pertama memiliki rentang waktu yang sangat lama menuju Gelombang kedua. Jadi gelombang ini sudah sekian ribu tahun orang hidup dalam satu era bertani atau bercocok tanam dan mereka hanya mengandalkan manusia dan binatang.

Mereka sama sekali tidak memiliki teknologi yang canggih, mereka tidak punya mobilitas sehingga membuat semuanya serba lambat sekali karena semua orang harus bekerja dengan apa yang ada yaitu manusia dan binatang dengan demikian mereka tidak memiliki lompatan kreatifitas. Mereka juga memiliki pendapatan perkapita yang sangat rendah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Oleh karena itu Gelombang pertama hanya mengandalkan tenaga atau otot sehingga kita kenal dengan namanya Hukum Rimba. Jadi siapa yang kuat dia yang menang. Jadi itu terjadi beribu-ribu tahun sebetulnya hari ini juga masih ada manusia agraris tapi ada teknologi yang kemudian membantu mereka.

Gelombang ke-2 adalah gelombang masyarakat industri yaitu sejak tahun 1700 hingga tahun 1970. Era dimana ditandai dengan ditemukannya mesin uap sebagai sumber mesin utama lalu listrik pengganti mesin uap, untuk menggantikan tenaga otot. 

Jadi manusia sudah tidak lagi bekerja dengan tangan dan dengan binatang tapi mereka bisa bekerja dengan mesin-mesin tersebut. Adanya mesin tersebut dia bisa melakukan apa ya namanya mobilisasi yang lebih cepat. 

Jadi informasi lebih cepat, barang lebih cepat dikirim, produksi lebih cepat masyarakat dari desa-desa di tempat-tempat terpencil berbondong-bondong ke kota. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun