“Alamak”, Jatuh Cinta Itu Bikin Grogi
"Kadang cinta bukan untuk dimengerti, cukup dirasakan dengan jujur dan sederhana."
Oleh Karnita
Ketika Musik Jadi Bahasa Rasa
Apa jadinya jika cinta yang penuh kegelisahan diungkapkan lewat musik yang ringan dan jenaka? Pertanyaan itu terasa pas ketika mendengar lagu terbaru Rizky Febian dan Adrian Khalif yang berjudul Alamak. Single ini lahir pada 3 September 2025 dan langsung mencuri perhatian publik karena liriknya yang cair, dekat dengan keseharian, sekaligus membalut kompleksitas rasa jatuh cinta.
Mengapa sebuah lagu bisa langsung viral hanya karena sepenggal lirik yang terdengar sederhana? Lirik “Kalau Ada, 9 Nyawa, mau samamu saja semuanya” kini jadi sound yang akrab di telinga pengguna TikTok, menjadi potongan rasa yang mewakili jutaan ekspresi cinta anak muda. Fenomena ini menunjukkan bagaimana musik pop R&B yang dibalut rap urban mampu menyatu dengan denyut media sosial.
Kenapa penulis tertarik menyoroti single ini? Karena “Alamak” bukan sekadar lagu cinta biasa, melainkan representasi tentang bagaimana generasi kini memaknai jatuh cinta: penuh ragu, malu-malu, tapi juga ingin mengungkapkan dengan cara menyenangkan. Dalam suasana dunia digital yang sering terasa berat, musik ini hadir sebagai oase ringan yang menenangkan.
Lirik yang Menggoda dan Relatable
“Mata, pundak, lutut kaki, gemetar ku berdiri,
Kalau sampai ku miliki, tak mau ku tidur lagi...”
Lirik Alamak ibarat cermin hati anak muda yang jatuh cinta tapi tak berani mengungkapkan. Kalimat ini begitu menggoda karena membungkus rasa grogi dengan kelucuan yang familiar. Sederhana, namun justru karena kesederhanaannya, lirik ini begitu membekas.