Mengubah Jelantah Menjadi Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
“Peduli lingkungan tidak harus rumit; dari rumah kita bisa mulai aksi nyata.” – Roberth Marchelino Verieza
Oleh Karnita
Pendahuluan
Pada Senin, 18 Agustus 2025, Republika.co.id melaporkan bahwa PT Pertamina Patra Niaga menambah 25 titik ucollect box untuk memudahkan masyarakat menyetor minyak jelantah. Inisiatif ini hadir di tengah urgensi menjaga lingkungan dan mengurangi pencemaran rumah tangga di kota-kota besar Indonesia. Penulis tertarik menyoroti program ini karena menggabungkan kepedulian ekologis dengan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat.
Minyak jelantah yang sebelumnya dianggap limbah kini dapat diubah menjadi nilai ekonomi melalui saldo rupiah yang diberikan kepada penyetor. Hal ini menegaskan relevansi ekonomi sirkular sebagai pendekatan berkelanjutan dalam mengelola sumber daya domestik. Program ini juga menunjukkan bahwa setiap warga bisa berperan aktif dalam perubahan positif, meski melalui tindakan sederhana.
Selain aspek ekonomi dan lingkungan, program ini juga menyasar edukasi publik dan kampanye kreatif melalui media sosial. Momentum peluncuran bertepatan dengan HUT ke-80 RI menambah nilai simbolik bagi kepedulian nasional terhadap bumi. Penulis melihat peluang menyoroti interaksi antara kebijakan perusahaan, masyarakat, dan budaya peduli lingkungan sebagai model inspiratif bagi inisiatif serupa.
Lingkungan Lebih Bersih dari Setiap Tetes Jelantah
Program ucollect box memungkinkan masyarakat menyetorkan jelantah secara terpusat, mengurangi risiko pencemaran air dan tanah. Setiap liter yang dikumpulkan mencegah pembuangan sembarangan yang merusak ekosistem. Pesan yang tersirat adalah bahwa tindakan kecil bisa berdampak besar bagi keberlanjutan lingkungan. Refleksi ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara perusahaan dan warga menghasilkan perubahan nyata.
Selain itu, ucollect box mendukung pengolahan jelantah menjadi biofuel dan produk industri lain. Siklus pemanfaatan kembali ini memaksimalkan nilai sumber daya dan membangun kesadaran ekonomi sirkular. Kritik mungkin menyoroti distribusi titik pengumpulan yang belum merata, namun kehadirannya tetap membuka peluang partisipasi luas masyarakat. Pesan pentingnya: setiap orang bisa memulai dari hal sederhana.
Dengan sistem insentif saldo rupiah, warga termotivasi aktif berpartisipasi. Pendekatan ini mengubah perilaku konsumen dari pasif menjadi proaktif dalam menjaga bumi. Pesan yang disampaikan adalah keberlanjutan bisa menyenangkan sekaligus bermanfaat. Refleksi akhir menegaskan, ekonomi dan ekologi bisa berjalan seiring.
Manfaat Sosial dan Ekonomi bagi Masyarakat