Krisis pangan bisa dicegah jika kita membangun ekosistem yang responsif dan saling mendukung. Apa yang terjadi di Indramayu adalah pengingat bahwa sistem pangan kita memerlukan pembaruan berbasis kolaborasi dan ilmu pengetahuan. Wallahu a'lam.Â
Penutup
Apa yang dialami petani di Indramayu bukan hanya kisah lokal. Ini adalah potret tantangan yang dihadapi banyak wilayah pertanian di Indonesia. Serangan hama dan kekeringan perlu ditangani sebagai bagian dari kebijakan besar dalam menjaga keberlanjutan pangan nasional.
Seperti dikatakan oleh Ketua KTNA, "Memberantas tidak bisa sendiri-sendiri." Begitu pula menjaga ketahanan pangan, tidak bisa hanya bergantung pada satu pihak. Kita semua harus terlibat, agar tangisan petani tidak hanya menjadi berita musiman, tetapi menjadi alasan kita bergerak bersama.
Disclaimer
Artikel ini ditulis sebagai refleksi publik berbasis data terbuka dan bertujuan mendorong dialog tentang ketahanan pangan.
Daftar Pustaka
Nugroho, Agung. (2025). Petani Indramayu Menjerit, Ribuan Hektare Sawah Diserang Tikus dan Kekeringan. Pikiran-Rakyat.com. https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019555377/petani-indramayu-menjerit-ribuan-hektare-sawah-diserang-tikus-dan-kekeringan
Badan Pusat Statistik. (2024). Statistik Pertanian Indonesia 2023. https://www.bps.go.id/publication
Kementerian Pertanian RI. (2025). Strategi Nasional Ketahanan Pangan Berkelanjutan. https://www.pertanian.go.id/home/?show=page&act=view&id=61
Kompas.com. (2023). Krisis Air Irigasi dan Solusi Berbasis Teknologi. https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/04/krisis-air-irigasi-solusi-teknologi