Di wilayah hilir seperti Balongan, Cantigi, hingga pesisir utara Lohbener dan Patrol, masalah kekeringan menjadi keluhan utama. Pasokan air tidak mengalir lancar hingga ke ujung saluran irigasi. Akibatnya, tanaman padi mengalami kekurangan air saat fase pertumbuhan penting.
Kedua kondisi ini terjadi bersamaan dan memperlihatkan pentingnya tata kelola irigasi dan pengendalian hama yang lebih terintegrasi. Hulu dan hilir seharusnya dipahami sebagai satu kesatuan, bukan sebagai masalah terpisah.
2. Hama Tikus: Tantangan yang Perlu Penanganan Bersama
Serangan hama tikus yang meluas menjadi indikator lemahnya sistem pencegahan dan deteksi dini. Saat ini, pendekatan yang dilakukan sebagian besar bersifat reaktif dan bergantung pada upaya individu petani atau komunitas kecil secara terbatas.
Wilayah barat dan tengah Indramayu, seperti Anjatan dan Trisi, juga melaporkan kerusakan akibat hama. Menurut Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu, Sutatang, gropyokan massal adalah salah satu cara efektif untuk mengendalikan populasi tikus.
Namun, kegiatan semacam ini hanya akan berhasil jika dilakukan secara serentak dan masif. Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mengoordinasikan, memfasilitasi, serta memberikan dukungan teknis kepada para petani.
Kampanye pembasmian hama sebaiknya tidak hanya berhenti di tingkat imbauan. Perlu pendekatan berbasis edukasi, teknologi, dan partisipasi lintas sektor agar penanganannya bisa lebih berkelanjutan dan berdampak jangka panjang.
3. Kekeringan dan Ketimpangan Akses Air Irigasi
Wilayah hilir pertanian, terutama di sepanjang pesisir Indramayu, menghadapi kekeringan yang memengaruhi produktivitas dan ketahanan pangan. Hal ini menunjukkan adanya tantangan distribusi air yang belum merata, terutama di musim kemarau.
BBWS Cimancis diharapkan dapat meningkatkan debit air melalui saluran induk seperti Cipelang dan Sindupraja. Namun, penyaluran air yang efektif juga memerlukan pengawasan langsung dari pemerintah desa dan kecamatan untuk memastikan air benar-benar sampai ke sawah petani.