Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menjaga Pangan di Tengah Ancaman: Suara Petani Indramayu yang Perlu Didengar

7 Agustus 2025   20:53 Diperbarui: 7 Agustus 2025   20:53 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani saat menunjukkan lahan sawah yang kering /Kabarindramayu /Foto liputan lapangan

Di wilayah hilir seperti Balongan, Cantigi, hingga pesisir utara Lohbener dan Patrol, masalah kekeringan menjadi keluhan utama. Pasokan air tidak mengalir lancar hingga ke ujung saluran irigasi. Akibatnya, tanaman padi mengalami kekurangan air saat fase pertumbuhan penting.

Kedua kondisi ini terjadi bersamaan dan memperlihatkan pentingnya tata kelola irigasi dan pengendalian hama yang lebih terintegrasi. Hulu dan hilir seharusnya dipahami sebagai satu kesatuan, bukan sebagai masalah terpisah.

2. Hama Tikus: Tantangan yang Perlu Penanganan Bersama

Serangan hama tikus yang meluas menjadi indikator lemahnya sistem pencegahan dan deteksi dini. Saat ini, pendekatan yang dilakukan sebagian besar bersifat reaktif dan bergantung pada upaya individu petani atau komunitas kecil secara terbatas.

Wilayah barat dan tengah Indramayu, seperti Anjatan dan Trisi, juga melaporkan kerusakan akibat hama. Menurut Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu, Sutatang, gropyokan massal adalah salah satu cara efektif untuk mengendalikan populasi tikus.

Namun, kegiatan semacam ini hanya akan berhasil jika dilakukan secara serentak dan masif. Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mengoordinasikan, memfasilitasi, serta memberikan dukungan teknis kepada para petani.

Kampanye pembasmian hama sebaiknya tidak hanya berhenti di tingkat imbauan. Perlu pendekatan berbasis edukasi, teknologi, dan partisipasi lintas sektor agar penanganannya bisa lebih berkelanjutan dan berdampak jangka panjang.

3. Kekeringan dan Ketimpangan Akses Air Irigasi

Warga menggembala kambing di lahan kering yang ditanami padi. (Antara) 
Warga menggembala kambing di lahan kering yang ditanami padi. (Antara) 

Wilayah hilir pertanian, terutama di sepanjang pesisir Indramayu, menghadapi kekeringan yang memengaruhi produktivitas dan ketahanan pangan. Hal ini menunjukkan adanya tantangan distribusi air yang belum merata, terutama di musim kemarau.

BBWS Cimancis diharapkan dapat meningkatkan debit air melalui saluran induk seperti Cipelang dan Sindupraja. Namun, penyaluran air yang efektif juga memerlukan pengawasan langsung dari pemerintah desa dan kecamatan untuk memastikan air benar-benar sampai ke sawah petani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun