Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Juli Semarak, Menyemai Makna: Refleksi Global dalam Satu Bulan (1)

5 Juli 2025   10:17 Diperbarui: 5 Juli 2025   10:19 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Ular Sedunia dirancang untuk meruntuhkan stigma negatif terhadap reptil ini, yang sering dianggap berbahaya dan jahat. Ular justru memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai pengendali hama alami dan indikator kesehatan lingkungan. Di berbagai tradisi, ular juga hadir sebagai simbol kebijaksanaan, transformasi, hingga penyembuhan, seperti dalam lambang kedokteran.

Sayangnya, ketidaktahuan masyarakat membuat ular diburu atau dibunuh tanpa dasar ilmiah. Banyak spesies ular kini terancam punah karena hilangnya habitat dan perburuan liar. Edukasi berbasis komunitas dan pemanfaatan teknologi visual dapat membantu membangun pemahaman baru tentang pentingnya ular dalam rantai kehidupan. Pengetahuan ini bisa dimasukkan dalam kurikulum IPA sejak dini.

Hari ini adalah kesempatan untuk membangun rasa hormat dan takjub terhadap keberagaman hayati. Dengan memahami peran ular secara ilmiah dan budaya, kita turut menjaga keseimbangan alam. Mari ubah rasa takut menjadi rasa ingin tahu yang membebaskan. Wallahu a'lam. 

Penutup

Juli bukan sekadar bulan ke tujuh dalam kalender, melainkan ruang kolektif di mana umat manusia belajar dari keberagaman isu—dari tawa hingga trauma, dari laut hingga langit. Setiap tanggal yang diperingati adalah pintu masuk untuk berpikir, bertindak, dan berubah. Kita diajak untuk melihat bahwa peringatan bukan hanya selebrasi, tapi panggilan untuk partisipasi.

Dari Hari Humor hingga Hari Ranger, semua mengandung pesan bahwa dunia ini saling terhubung. Tubuh, pikiran, lingkungan, dan simbol-simbol kecil dalam komunikasi digital—semuanya membentuk satu narasi besar kemanusiaan. Dengan membumikan makna setiap peringatan, kita tak sekadar merayakan hari, tapi menghidupkan nilai.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu kapan harus serius, dan tahu kapan harus tertawa—lalu tahu kapan harus bertindak untuk dunia yang lebih baik."

Daftar Pustaka

  1. United Nations Population Fund. (2025). World Population Day 2025. www.unfpa.org
  2. Kompas.com. (2025, Juli 7). Hari Cokelat Dunia dan Ketimpangan Petani Kakao. Diakses dari www.kompas.com
  3. Detik.com. (2025, Juli 1). Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional 2025. Diakses dari https://www.detik.com/jateng/berita/d-7726188/
  4. Republika.co.id. (2025, Juli 26). Merawat Mangrove, Menjaga Negeri. Diakses dari www.republika.co.id

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun