Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jejak Khotbah Arafah: Pesan Awal tentang Martabat Manusia dalam Islam

6 Juni 2025   05:10 Diperbarui: 6 Juni 2025   05:10 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khotbah Arafah: Jejak Awal Hak Asasi Manusia dalam Islam (Dok. Alhabib's Blog) 

Jejak Khotbah Arafah: Pesan Awal tentang Martabat Manusia dalam Islam 

"Wahai manusia, Sesungguhnya darahmu suci"

Oleh Karnita

Pendahuluan

Khotbah Nabi Muhammad SAW di Arafah pada Haji Wada’ tahun 10 Hijriyah/632 M merupakan salah satu momen monumental dalam sejarah Islam dan kemanusiaan. Artikel berjudul “Khotbah Rasulullah di Arafah, Jejak Permulaan Hak Asasi Manusia” karya M. Fuad Nasar yang terbit di Kemenag (3 Juli 2023), menyajikan ulang pesan-pesan spiritual dan sosial Nabi yang masih sangat relevan. Di tengah derasnya diskursus modern tentang hak asasi manusia, khutbah ini hadir sebagai sumber nilai yang orisinal, menyentuh, dan penuh keadilan.

Pentingnya membahas khotbah ini bukan hanya dalam konteks sejarah Islam, tetapi juga dalam narasi universal tentang harkat dan martabat manusia. Khotbah Arafah bukan sekadar pidato keagamaan, melainkan deklarasi akbar yang menegaskan prinsip-prinsip kesetaraan, tanggung jawab, dan persaudaraan umat manusia. Pesan-pesannya menjadi pondasi awal HAM yang berakar dari wahyu, bukan semata produk rasionalisme modern.

“Wahai manusia, sesungguhnya darahmu, hartamu, dan kehormatanmu adalah suci dan haram (dilanggar).” – Nabi Muhammad SAW dalam Khotbah Arafah

Kutipan Khotbah Jahi Wada’: Warisan Cinta dan Martabat Kemanusiaan

Khotbah Rasulullah saw. di Arafah dan Mina pada tanggal 9 dan 10 Dzulhijjah adalah warisan agung yang menggema hingga kini. Dalam ulasan Prof. Osman Raliby (Majalah Suara Masjid, 1975), khutbah tersebut bukan sekadar pidato perpisahan, melainkan pedoman hidup yang luhur. Di dalamnya, termaktub prinsip-prinsip hak asasi manusia, persaudaraan sejati, dan tuntunan moral universal yang melampaui zaman.

Berikut petikan terjemahannya yang sarat makna dan kelembutan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun