Cermin Retak di Dalam Diri: Ketika Narsistik Menjadi Luka yang Tak Terlihat
"Mereka bukan orang yang terlalu percaya diri---mereka justru kosong di dalam, dan diam-diam diliputi rasa takut."Â -- Ramani Durvasula
Oleh Karnita
Di Balik Sinar Gemerlap, Ada Rasa Tak Pernah Cukup
"Narsisme bukan tentang cinta diri, tapi tentang kelaparan akan cinta yang tak pernah kenyang." -- Kristin Neff
Dalam percakapan sehari-hari, label "narsistik" kerap dilemparkan dengan ringan. Orang yang terlalu suka selfie, senang dipuji, atau doyan tampil di depan umum langsung dicap narsistik. Namun, dalam dunia psikologi, NPD atau Narcissistic Personality Disorder bukan sekadar kecintaan pada diri, melainkan kondisi kompleks yang jauh lebih dalam.
Penderita NPD cenderung memandang diri mereka sebagai istimewa dan menuntut pengakuan berlebihan. Namun, ironisnya, di balik kepercayaan diri yang mengilap itu, tersembunyi perasaan rapuh dan harga diri yang sangat rentan. Mereka sangat tergantung pada validasi eksternal, dan ketika tak mendapatkannya, bisa merasa hancur, marah, atau cemas berlebihan.
Inilah paradoks besar dari gangguan narsistik: mereka tampak tinggi di luar, tapi sesungguhnya sedang tenggelam di dalam. Dan karena luka batin ini tersembunyi, banyak yang tak menyadari bahwa apa yang terlihat sebagai keangkuhan sebenarnya adalah jeritan tak terdengar untuk merasa cukup.
Antara Butuh Dipuja dan Takut Ditolak
"Narsistik adalah strategi bertahan. Ia muncul saat seseorang merasa cinta hanya bisa didapat jika ia sempurna." -- Elinor Greenberg