Jujurlah walaupun itu berat, bersihlah walaupun sulit, bersahajalah walaupun diremehkan, bertaqwa dan tawakllah karena itu puncaknya keberkahan dan kebahagiaan.Â
Alkisah dari imam Idris ayahanda Imam Agung Syafi`i seorang pendekar fiqih dan penolong hadits (Nasyirul Hadits)..sang ayah adalah seorang yang alim, tawadlu` dan sufi, saat berjalan menyusuri sungai didapatinya sebuah buah delima yang mengapung di aliran sungai berpapasan dengannya, di saat lapar yang menggelayuti perut, buah delima tersebut bagaikan hidangan lezat di meja makan yang penuh sajian beraneka macam makanan yang kelezatannya menusuk perut.
Tak ayal dengan cekatan ia mengambil buah delima tersebut dan memakannya dengan lahap setelah membaca basmallah terlebih dahulu dan selesai makan ia baru menyadari bahwa buah delima tersebut pasti ada pemiliknya, dari itu ia mencari asal pohon delima untuk meminta ridlo dan keikhlasan siempunya buah itu.
Lama ia berjalan menyusuri aliran sungai hingga bertemulah dengan asal buah delima yang telah dimakannya. kemudian syeh Idris berjalan mencari pemiliknya untuk memohon keridloannya, sampailah ia di rumah yang sederhana nan damai, dengan mengucap salam ia menunggu didepan pintu rumah.Â
"assalamualaikum......" .ia menunggu jawaban dari tuan rumah,Â
"assalamualaikum........" kembali ia mengucap salam.....
Tak berapa lama terdengar jawaban "alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh....".
"Sialhkan masuk anakku.....".Â
Tuan rumah mempersilahkan masuk tamunya dengan sambutan yang hangat.... selang beberapa saat mereka sudah duduk dikursi ruang tamu....dengan penuh keramahan sang tuan rumah bertanya kepada syeh idris...
"Ada keperluan apa anakku??Â