Mohon tunggu...
Karmani Soekarto
Karmani Soekarto Mohon Tunggu... Novelis - Data Pribadi

1. Universitas Brawijaya, Malang 2. School of Mnt Labora, Jakarta 3. VICO INDONESIA 1978~2001 4. Semberani Persada Oil 2005~2009

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Buatlah Sejarah, Bu Susi Lunasi Utang NKRI dengan Hasil Laut

22 Maret 2018   15:30 Diperbarui: 22 Maret 2018   16:30 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                 

Bu Susi Pudjiastuti kini kapal pencuri ikan sudah tidak berani lagi masuk wilayah laut NKRI untuk mencuri ikan, sebelum era ibu mereka bertahun tahun tidak takut ditangkap, kapal disita kemudian diadili, kenapa? Karena toh nanti kalau dilelang mereka dapat menebus kembali kapalnya dengan berbagai cara, dan akhirnya dapat melakukan illegal fishing lagi. Mereka sambil tersenyum metasa bangga bisa mengakali, mungkin juga banyak tangan tangan kotor yang tak kelihatan yang berada dibaliknya.

Lantas apa yang ditakuti sehingga mereka tidak berani masuk laut wilayah NKRI untuk melakukan illegal fishing? Ternyata yang ditakuti hanya cara bu Susi, ditenggelamkan, berarti menghilangkan peralatan mereka. 

Sebentar lagi pemilu, mereka pasti berharap dan sambil menunggu bu Susi diganti orang dari parpol seperti dahulu, toh mereka nanti bisa mencuri lagi seperti sebelum bu Susi jadi Menteri KKP.

Bu Susi kini sdh hampir 5 tahun menjadi Menteri KKP, ibu sudah menjaga lautan NKRI agar pencurian ikan yan ag kian marak terhenti. Ikon yang selalu melekat di hati yang setuju dg bu Susi pasti " tenggelamkan"  tetapi pastilah tidak semua orang setuju dengan bu Susi sebagai KKP dan menunggu saat kapan bu Susi diganti, pasti mereka mengatakan "pandainya hanya menenggelamkan kapal, coba yang lain."

Sejak aku tulis " Bu Susi Tolong Lunasi Hutang Kami" dua tahun lalu utang NKRI yang aku kutip dari CNN Indonesia per 19 Jan 2016, bahwa utang seluruh rakyat Indonesia Rp.1.916T atau US$ 137,8M per Nov 2015, (utang Swasta Rp. 2.319T atau US$ 166,8M.) 

Sekarang utang yg aku kutib dari Majalah Kontan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per Januari 2018 sebesar US$ 357,5 miliar atau setara 2.517T yang bergaung di luaran menjadi 4000T.  Dari nilai tersebut, rinciannya, utang bank sentral dan pemerintah sebesar US$ 183,4 miliar, serta utang swasta sebesar US$ 174,2 miliar atau 2.391T, rasanya muskil utang negaraku ini bisa lunas, dan siapa pun pemimpinnya pasti akan menambah utang luar negeri pemerintah. 

Walau ada angsuran terhadap utang luar negeri namun jumlahnya tak sebanding dengan tambahan utang luar negeri. Ibarat lebih besar pasak dari pada tiang, ibarat gali lubang tutup lubang, kita sudah terikat bantuan. Nama halusnya sih bantuan tetapi tetap saja kita harus mengembalikan termasuk dengan interestnya.

Dari kekayaan alam Pulau Sumatera penghasil minyak tetapi rasanya tidak terlalu bisa diharapkab karena kebutuhan minyak dalam negeri masih ditambah impor padahal dulu ladang ladang minyak kita hasilnya sebagian bisa diexpor dan kitapun saat itu ikut menjadi anggota OPEC, negara pengexpor minyak. Belakangan kita malah keluar dari OPEC karena menjadi pengimpor minyak. Itulah berubahnya jaman.

Masih dari bagian Pulau Sumatera, Pulau Bangka yang konon penghasil timah agar tambang timahnya mampu untuk melunasi utang tetapi disana sudah bolong bolong daerahnya. Karena bekas tambang itu dibiarkan begitu saja. Persis seperti daerah tidak bertuan.

Kemudian mari kita lihat kekayaan alam  di Kalimantan terutama di Kalimantan Timur yang dulu di tahun 1972 aku pernah bekerja di perusahaan kayu gelondongan, juga sesudahnya itu aku bekerja di perusahaan asing migas, ternyata hutan itu sudah tidak ada hasil kayunya lagi, karena saat itu negara kita membolehkan expor kayu gelondongan tanpa reboisasi yang memadai. Juga disana Kalimantan Timur tempat perusahaan minyak dan gas bumi, tetapi kebutuhan migas dalam negeripun harus ditambah impor, karena tidak mencukupi. Tinggal sekarang yang bisa  dilihat Batu Bara, bisa enggak ya buat melunasi utang luar negeri yang sudah berjibun. Tanah disana sudah mulai bolong bolong layaknya Pulau Bangka. Rusaklah lingkungan Kalimantan Bagian Timur akibat penambangan batu bara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun