Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Covid-19 dan Gaya Hidup Santuy

18 Maret 2020   08:36 Diperbarui: 18 Maret 2020   08:37 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sudah beberapa bulan ini berita tentang Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) tidak henti dibahas, dibicarakan, dan diberitakan dimana-mana. Media massa baik tulisan dan elektronik, juga media sosial tidak luput mengikuti pandemi yang menggegerkan dunia.

Menggegerkan dunia karena peristiwa yang semula sebuah wabah di daerah Wuhan China kini menjelma menjadi pandemi yang menjangkiti dunia tanpa terkendali.

Sampai sekarang saja data yang dikeluarkan oleh Johns Hopkins CSSE tercatat di dunia yang terinfeksi Covid-19 sebanyak 196.106 kasus, meninggal dunia 7.869 orang, sembuh 80.840 kasus.

Penularan yang cukup cepat karena manusia hidup dengan keaktifan yang tinggi sehingga mempermudah proses penularan.  

Jika ada seorang penderita terkena corona saat beraktivitas virus akan menempel pada benda yang tersentuh penderita kemanapun penderita beraktivitas.

Akibat pandemi Covid-19 beberapa negara memberlakukan kebijakan yang dirasakan perlu untuk melindungi warganya agar penularan tidak berlanjut.

Beberapa negara memberlakukan lockdown, Malaysia menjadi negara yang memberlakukan lockdown per 18 Maret 2020 sebelumnya Italia, Denmark dan beberapa negara lainnya sudah memberlakukan lockdown di negaranya. Bagaimana dengan Indonesia ?

Indonesia tidak ketinggalan terkena pandemi Covid-19, berdasarkan sumber : http//ksp.co.id tercatat sampai saat ini sudah 172 kasus positif terkena Covid-19, sedangkan yang meninggal ada 5 orang, sembuh 9 kasus.

Yang menarik perhatian saya saat pandemi Covid-19 ini adalah melihat tanggapan masyarakat Indonesia dalam menanggapinya. 

Setidaknya ada tiga klasifikasi cara masyarakat Indonesia dalam menanggapinya. Karena ini adalah pandangan pribadi jadi tulisannya hanya bersifat santai dan tidak teruji secara ilmiah.

 1. Berlebihan dan panik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun