Mohon tunggu...
Karissa Fedelina Sutanto
Karissa Fedelina Sutanto Mohon Tunggu... Ilmuwan - Siswi SMA Kolese Loyola

Bio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Simpanse sebagai Binatang Percobaan HIV/AIDS

23 Agustus 2019   22:14 Diperbarui: 23 Agustus 2019   22:18 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ternyata sistem kekebalan simpanse secara mengejutkan juga mirip dengan kita. Kebanyakan virus yang menyebabkan penyakit, seperti AIDS dan hepatitis dapat menginfeksi simpanse juga. Tetapi simpanse tidak terinfeksi oleh parasit malaria Plasmodium falciparum, yang dapat ditularkan oleh nyamuk melalui gigitannya ke dalam darah manusia. Perbedaan DNA yang kecil membuat sel-sel darah merah manusia rentan terhadap parasite ini, sementara sel-sel darah simpanse resisten.

Nah, dengan penjelasan ini jika kita menguji coba obat manusia ke simpanse, dapat dibuktikan bahwa tidak semua obat akan berhasil dengan sempurna. Dan jika ada obat yang berhasil di uji coba pada simpanse, tidak tentu akan berhasil pada manusia dan mungkin juga dapat menimbulkan efek samping terhadap manusia. Karena seperti di penjelasan tadi, bahwa perbedaan DNA yang kita kira itu sedikit, ternyata memiliki perbedaan yang begitu besar.

Tadi di penjelasan disebutkan bahwa simpanse juga bisa terkena penyakit AIDS. Tetapi bagaimana itu mungkin, kan HIV hanya dapat tersebar di antara manusia? Itu mungkin karena virus SIV. SIV merupakan singkatan dari Simian Immunodeficiency Virus. SIV itu bermutasi menjadi HIV-1 yang menginfeksi manusia. Karena populasi manusia awalnya tertular melalui perantara simpanse. Jadi sebenarnya HIV-1 dapat menular ke simpanse dan menimbulkan penyakit AIDS yang juga sangat mematikan simpanse. Simpanse dapat terkena HIV-1 karena memiliki kemiripan kurang lebih 85% dengan SIV. SIV memiliki kelemahan, yaitu bahwa HIV memiliki urutan gen dan protein yang berbeda tempat dengan SIV. Dapat diartikan bahwa simpanse yang memiliki SIV jika diberi vaksin HIV tidak dapat diuji cobakan secara langsung.

Jadi dari artikel ini, kita dapat mengetahui bahwa simpanse itu dapat tertular penyakit AIDS. Tetapi karena beda virus dan ada sedikit perbedaan gen, belum tentu dapat ditemukan sebuah obat untuk menyembuhkan manusia dari HIV/AIDS. Jadi itulah beberapa alasan mengapa penulis tidak setuju akan pernyataan simpanse sebagai binatang percobaan untuk HIV/AIDS.

Demikian pendapat penulis tentang simpanse sebagai tes penelitian obat HIV/AIDS. Semoga ini dapat bermanfaat bagi kalian semua. Mohon maaf jika ada kesalahan terhadap kata-kata yang penulis gunakan. Sekian dan terima kasih atas perhatian kalian semua.

Sumber:

https://tekno.tempo.co/read/188588/simpanse-juga-bisa-terkena-aids

https://www.odhaberhaksehat.org/2019/model-hewan-untuk-penelitian-hiv-dan-aids/

https://www.alodokter.com/hiv-aids

https://www.healthline.com/health/hiv-aids#what-is-aids

https://www.amnh.org/exhibitions/permanent/human-origins/understanding-our-past/dna-comparing-humans-and-chimps

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun