Mohon tunggu...
Karisma ViraNoviana
Karisma ViraNoviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka menulis dan suka bercerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerimaan Peserta KKN Nusantara Moderasi Beragama Tana Toraja

17 Juli 2023   07:10 Diperbarui: 19 Juli 2023   07:34 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penerimaan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara Moderasi Beragama (NMB) Posko 16 Lembang Marinding oleh kepala lembang Marinding dilakukan setelah pelepasan oleh wakil bupati Tana Toraja yang berlangsung di kantor lembang dan diikuti oleh seluruh peserta KKN-NMB Posko 16 dan Staff Kantor Lembang pada hari Kamis (13/07/2023).

Setibanya di Lembang Marinding, peserta KKN-NMB yang terdiri dari 11 mahasiswa dari berbagai universitas yang dinaungi oleh kementrian agama republik Indonesia, diantaranya dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau, UIN Raden Mas Said Surakarta, IAIN Kendari, IAIN Parepare, IAIN Ternate, IAKN Toraja, STAIN Majene, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, IAIN Kediri, dan UIN Sunan Ampel Surabaya.

Dalam sambutan kepala Lembang Marinding kepada mahasiswa KKN-NMB beliau menyampaikan "selamat datang dan berharap mahasiswa KKN dapat berkontribusi di berbagai kegiatan warga, mengenal budaya setempat serta menjaga tradisi yang ada," tegasnya.

Kehadiran peserta kkn ini diharapkan dapat bermanfaat dan berkontribusi dalam mengembangkan lembang ini.

"semoga kalian betah disini dan saya sebagai kepala lembang berharap dengan kehadirannya kaian disini dapat member manfaat pada masyarakat lembang marinding", tambah Devi Taba' Bangapadang Kepala lembang.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Setelah tibanya kami pada siang hari penempatan di posko dekat dengan kantor lembang marinding, dengan rasa terheran yang tadinya hanya melihat di media sosial terkait bentuk rumah maupun kondisi pertama kita menginjak tanah lembang marinding, kemudian kami sorenya jalan diarea posko tidak sengaja melihat bangunan yang bagus dan cocok untuk berfoto-foto, akhirnya kami bertemu pemilik lumbung atau tongkonan kamudian beliau menawarkan Kami berkunjung di dalam rumahnya, dengan sambutan hangat oleh pemilik lumbung yang biasanya orang tua toraja disebut indo' (ibu). Kami bertanya beberapa perbandingan yang kami "dengar" ataupun yang didapat dari berbagai media massa, penangkapan kami soal rumah tongkonan itu semuanya sama. 

Nah indo' kemudian memberikan contoh mana yang dapat dikatakan rumah tongkonan dan juga minatur tongkonan (Batu A'riri) bahwa itu hal yang sangat berbeda. Beliau menjelaskan bahwa tongkonan itu didirikan beberapa rumpun keluarga dan biasanya juga digunakan untuk pesta adat dan orang yang memiliki rumah tongkonan umumnya keturunan pemangku adat ataupun kekuasaan pada zaman dulu sedangkan batu A'riri itu hanya didirikan dengan satu keluarga saja. 

Apalagi rumah adat yang indo' miliki sekarang sudah mengalami perubahan mengikuti model zaman sekarang. Pengetahuan baru juga kita dapat ketika indo' menjelaskan kalau rumah pribadi yang ia miliki berkewajiban membayar PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) pertahun itu sekitaran 300 ribu tapi rumah adat yang dimiliki indo tidak perlu lagi membayar PBB karena dari pemerintah sendiri telah mengratiskan hal tersebut untuk pelestarian cagar budaya yang khas toraja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun