Mohon tunggu...
Karen Helena
Karen Helena Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Arti Sebuah Persahabatan

18 November 2022   23:19 Diperbarui: 18 November 2022   23:44 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nah gitu dongg, kalau kamu bantuin kita, kamu bakalan tetap kita anggap sebagai teman kita Nes, kamu tidak perlu khawatir tentang itu", jawab Elina.

Ulangan matematika pun berlangsung dan mereka akhirnya bekerja sama agar dapat memperoleh hasil yang baik dengan cara memanfaatkan Aneska.

Ulangan matematika pun telah usai dan jam istirahat pun tiba ...

"Makasih banyak loh Nes, berkat kamu, aku jadi dapat mengerjakan ulangan matematika tadi, makasih ya Nes sekali lagi", girang Elina.

"El, sudah ah jangan diulang kembali kejadian seperti tadi, masa kamu temenan dengan Anes hanya untuk memanfaatkan dia saja agar hasil kamu menjadi bagus, jangan begituh lah, memangnya kamu tidak kasihan kepadanya dan juga masa kamu tidak memikirkan bagaimana perasaan Anes jika tahu kita memanfaatkannya", tegur Naya.

"Ya, kita itu harus saling membantu, Naya, biarin aja lah dia kita manfaatkan, toh dia tidak tahu juga kan", bisik Elina kepada Naya.

"Iya sih kita memang harus saling membantu, namun tidak membantu dalam hal yang kurang baik, El. Yasudah lah, El, terserah kamu saja", ucap Naya.

Sejak saat itu, setiap ada ulangan harian di sekolah, Elina pasti akan selalu memanfaatkan sahabatnya yang memiliki kepintaran, Aneska.

Naya yang mulai geram akan kelakuan Elina yang terus menerus memanfaatkan kepintaran Aneska, akhirnya Naya memutuskan untuk mengatakan yang sejujurnya kepada Aneska bahwa selama ini motif Elina ingin berteman dengan dirinya adalah hanya sekedar ingin mendapatkan hasil yang baik dan tidak lebih. 

Aneska yang mendengar fakta tersebut langsung merasa syok sekaligus kecewa, lantaran Elina yang telah ia anggap sebagai teman baiknya dan teman pertamanya di kelas, ternyata memiliki motif lain, yaitu untuk memanfaatkan kepintarannya. Namun, tak dipungkiri bahwa selama ini aku berteman dengan Elina dan Naya, aku merasa senang dan tidak lagi merasa kesepian.

Elina yang mendengar pembicaraan kedua temannya di balik tembok pun merasa kecewa pada dirinya sendiri karena kelakuan yang diperbuatnya. Akhirnya, Elina memustuskan untuk memunculkan dirinya dari balik tembok dan segera menghampiri kedua temannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun