DARI dulu, saya merupakan salah satu dari sebagian orang yang tidak begitu mengikuti perkembangan mode apapun, Â baik pakaian, tas, sepatu dan sebagainya, termasuk pada mode baju lebaran 2022 saat ini, apalagi saya juga bukan tipe orang yang sering belanja.
Khususnya baju lebaran, sejak di kasih  orang tua sewaktu kecil hingga dewasa bisa beli sendiri, saya tak pernah berfikir apa itu mode yang lagi ngetrend atau bukan. Saya apa adanya saja dan disesuaikan dengan kondisi eokonomi, bahkan di usia sekolah SMP dan SMA, tidak begitu memperhatikan lagi atau tertarik ingin memiliki baju lebaran.
Kalau dapat ya syukur, kalau tidak ya tidak lantas membuat saya sedih dan marah sama orang tua, saat itu justru yang saya obsesikan adalah bisa menyelesaikan puasa hingga akhri Ramadan, dan bisa ngabuburit bersama teman-teman.
Begitu pula, saat sudah bekerja, hanya sesekali saja beli baju lebaran tidak setiap tahun, itupun yang saya beli biasaanya baju koko atau takwa agar bisa digunakan di moment ibadah lainnya, terutama salat Jum'at. Modenya, kadang yang lagi ngetren, bermerk, atau tidak, yang penting menurut saya nyaman, bagus, dan sesuai isi dompet.Â
Sesekali pernah membeli masih berupa bahan, kebetulan salah satu kaka ipar saya seorang penjahit yang sudah lama dan professional. Sehingga hasil jahitannya tidak mengecewakan, sangat rapi dan sesuai ekspetasi pelanggan, karena sudah mahir dan hatam. Â
Syukur Alhamdulillah, beberapa baju lebaran yang saya miliki merupakan pemberian dari lain ada yang baru maupun bekas, setidaknya memicu saya untuk tidak membeli baju.
Sering digunakan
Sejak aktif di dunia sepeda, saya lebih sering menggunakan baju jersey sepeda dengan model kemeja koko atau batik saat bersepeda ringan, sekalian digunakan pas ibadah salat tiba.
Belakangan beberapa clothing brand lokal outdoor sport mengikuti pasar dengan memproduksi pakaian model tersebut. Salah satunya teman yang saya kenal baik dan lama melalui aktivitas bersepeda sejak belasan tahun lalu.
