Mohon tunggu...
Cuham Beib
Cuham Beib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lawan Ketergantungan terhadap Penggunaan Kendaraan Berbahan Bakar Fosil

2 April 2022   16:57 Diperbarui: 2 April 2022   17:02 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampanye Bersepeda (Dok. Forkom Bandung Raya)

APRIL mop atau kejutan pertamax naik dari pemerintan kita,  tentu saja menuai beragam reaksi atau tanggapan sebagain besar masyarakat terhadap kebijakan menaikan harga jenis bahan bakar minyak (BBM) Ron 92  tersebut.

Masyarakat terutama yang terdampak dari kenaikan tersebut merasa kesulitannya makin pari purna setelah dihadapkan pada kenaikan harga bahan pokok, belum lagi kabar naiknya pulsa dan paket internet, belum lagi kalau nanti tiba-tiba gas LPG, listrik, air bersih dan sebagainya turut naik.

Semoga saja masyarakat kita mampu menghadapinya meski berat dan tidak ada gejolak yang terjadi, terutama bagi umat muslim yang saat ini memasuki bulan suci Ramadan 1443 H, dengan adanya penyesuaian harga tersebut dijadikan bahan untuk melatih kesabaran dan pengendalian segala bentuk hawa nafsu, toh sudah terbiasa juga menjelang Ramadan selalu dihadapkan pada menaiknya harga tertutama bahan-bahan pokok.

Namun demikan, hendakya pemerintah kita untuk selalu peka dan benar-benar memperhatikan kesulitan masyarakat saat ini, terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Pemerintah hendaknya mempertimbangakan dalam mengeluarakan kebijakan-kebijakan yang malah menambah beban berat bagi roda-roda kehidupannya.

Atau kalau pun saat mengeluarkan kebijakan menaikan harga harus diimbangi dengan keberhasilan dalam mengatasi banyak persoalan besar yang berdampak luar biasa pada kemerosotan stabilitas ekonomi yaitu pemberantasan korupsi dan para pengusaha nakal, karena menjadi penghambat utama laju kesejahteraan bagi rakyat.

Selain itu, mengurangi pembangunan-pembangunan seperti infrastruktur yang sebenarnya bukan sesuatu yang mendesak, belum begitu dibutuhkan, dan  dari segi kebermanfaatannya tidak dirasakan oleh semua kalangan, hanya malah makin mempertebal hutang Negara.


Terlepasa dari hal tersebut, masyarakat juga diharapkan memiliki kerangka berfikir untuk mencari solusi atau alternatif dalam mengatasi berbagai persoalan seeperti naiknya harga BBM. Sehingga ke depan saat terjadi kenaikan lagi, masyaraktat sudah siap dan tidak terlalu mengkhawatirkannya. 

Sebanarnya dari dulu sudah ada aternatif sekaligus solusi yang ditawarkan kepada masyarakat semua kalangan baik kalangan atas, menengah, dan bawah, mau pejabat, aparat, atau pun para akar rumput.

Hanya saja, mereka semua cenderung mengabaikannya karena sudah termanjakan oleh penggunaan kendaraan bermotor. Solusi tersebut adalah beralih ke penggunaan angkutan publik, berjalan kaki, atau bersepeda.

Mari Bersepeda!

Tanpa bermaksud menafikan kondisi masyarakat saat ini, khususnya terkait naiknya harga pertamax, ada baiknya masyarakat mau tak mau mulai dari sekarang harus mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil, syukur-syukur bisa menghentikannya.

Solusi yang paling baik dan masuk akal adalah dengan beralih ke penggunaan sarana mobilitas non emisi atau bahan bakar yaitu sepeda. Selain sebagi solusi tanpa polusi dan membantu mengurai persoalan kemacetan, juga menjadi sarana dalam melawan malas bergerak, sehingga dengan bersepeda lebih bermanfaat untuk kesehatan.

Jadikan sepeda sebagai moda tranportasi kemana saja, minimal untuk jarak yang pendek atau mobilitas yang sekiranya tidak memerlukan pengguanaan kendaraan bermotor. Sampai detik ini masyarakat sudah terlalu akut ketergantungannya terhadap kendaraan bermotor.

Pergi ke mini market saja yang jaraknya hanya 100 meter selalu menggunakan kendaraan bermotor membuat tubuh kita malah semakin kurang bergerak, padahal alangkah eloknya jika kita menggunakan sepeda karena baik untuk kesehatan tubuh kita. 

Bagi para pegiat sepeda harian khususnya, dari dulu setiap ada kenaikan harga bbm tak membuat mereka terlalu risau, karena sebagain besar aktivitasnya seperti berkerja, berusaha, berkomunitas, dilakukan dengan bersepeda.

Mereka melakukannya secara konsisten, ada yang seminggu sekali, dua kali, tiga kali bahkan tak sedikit yang sudah konsisten setiap hari. Kemana, dimana, dan apapun aktivitasnya selalu menggunakan sepeda sebagai sarana utama dalam bermobilitas. 

Banyak dari mereka melakukan penggunaan sepeda untuk pergi ke tempat hajatan, pertemuan, silaturahmi, menengok yang sakit, mengantar jenazah ke pemakaman, ke mall, dan sebagaianya. Bahkan menuju kampung halaman pun mereka lakukan dengan bersepeda atau yang dikenal dengan istilah gowes mudik.  

Bukan berarti mereka anti kendaraan bermotor, mereka juga rata-rata memilikinya, tapi mereka bijak dalam penggunaannya. Bagi mereka, kendaraan bermotor hanya digunakan saat aktivitas atau mobilitasnya yang memang benar-benar mengharuskan menggunakannya, tapi selama masih bisa dilakukan dengan bersepeda, mengapa tidak.

Dengan bersepeda ke barbagai aktivitas apa saja secara konsisten dan berkelanjutan, tak hanya kesehatan, lingkungan, dan trensportasi menjadi lebih baik yang mereka dapatkan, dari segi ekonomi pun mereka bisa merasakannya, hemat tanpa harus membeli bahan bakar. 

Yuk bersepeda, karena bersepeda itu baik. Mari menjadi bagian dari solusi, lawan malas bergerak dan ketergantungan terhadap penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil. Save energy dengan energi terbarukan, yaitu sepeda. Salam gowes dan go green.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun