Mohon tunggu...
kardinal danil
kardinal danil Mohon Tunggu... -

pengamat ekonomi dan politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilih Sembako atau Kontrak Politik? Dua-duanya! Jawab Rakyat

10 Maret 2019   01:35 Diperbarui: 10 Maret 2019   02:14 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rakyat: Pak kenapa caleg setelah terpilih menjadi anggota dewan sebagian besar lupa turun ke wilayah yang dapat suara?

KARDINAL,AMd: Mau tahu jawabannya, salah satu faktor utamanya karena sebagian besar caleg tersebut setelah terpilih menjadi dewan sudah mengeluarkan dana besar, sumbang ini sumbang itu, bagi-bagi sembako dan beli suara Serangan Fajar atau money politics.

Rakyat: Kalo itu sudah Budaya Pak. Saya Sudah ikut Pemilu Caleg sudah 3 kali rata-rata sebagian besar caleg bagi-bagi sembako, jalan jalan, kasih amplop, kasih krudungan dan lain-lain.

KARDINAL,AMd : Sebagai Ilustrasi Harga Satu Kursi DPRD DKI Jakarta adalah 40 Ribu Suara artinya untuk terpilih menjadi anggota Dewan di DKI Jakarta harus dapat 40 Ribu suara contoh:
misal nya Si Caleg A Ke pengen jadi anggota dewan karena punya Modal 5-7 Milyard Maka di belilah suara.

Mari kita Hitung: satu suara 100 Ribu di Kali 40 Ribu=4 Milyard Rupiah, kemudian di tambah biaya Kampanye dan Alat Peraga Kampanye baik itu banner, Kaos, Pulsa, transportasi, Kalender,sticker biaya Timses anggaplah habis 2 Milyard Rupiah  Kemudian dengan Pengeluaran 4 Milyard +2 Milyard si Caleg A terpilih menjadi DPRD DKI Jakarta,sementara Penghasilan bersih bulanan menjadi anggota Dewan kira kira 80 Juta/Bulan setelah potongan ini itu. 

Mari kita Hitung penghasilan anggota DPRD DKI Jakarta Masa Jabatan selama 5 Tahun
5 Thn kali 12 kali 80 jta Rupiah  =4.8 Milyar Rupiah.

Jadi Kesimpulan nya karena Pengeluaran nya untuk menjadi Dewan pengeluaran kurang lebih 6 Milyard sementara pemasukan nya 4.8 Milyard maka anggota Dewan terpilih akan berpikir dalam jangka lima tahun bagaimana cara nya balikin Modal yaitu main Proyek APBD atau jual Beli Pasal

maka nya jangan heran kita lihat dan dengar di Media massa, TV ataupun Media sosial banyak anggota Dewan Sekolah di KPK karena Korupsi sehingga tak ada waktu untuk memikirkan Rakyat atau pemilih nya karena jika berkunjung atau membantu ke masyarakat berarti menambah Pengeluaran  maka ketika Rakyat mengadukan permasalahan sulit di hubungi,ganti Nomor telepon, atau ada saja alasannya Rapat atau ke luar kota atau menghindar karena merasa Rakyat sudah tidak Punya Hak lagi karena sudah makan sembako,Mendapatkan Amplop,mendapatkan sumbangan dll,inti nya suara Rakyat sudah di beli selama jangka 5 Tahun.. 

Rakyat : Terus Bagaimana caranya agar Pekerja dan Rakyat jadi pemenang di Pemilu #2019

Pada suatu Malam sy berkunjung ke sebuah Wilayah Padat di jakarta Selatan dengan dua sepeda motor sy berboncengan  untuk janjian untuk menemui salah satu kontak person seorang ibu separuh baya yang cukup berpengaruh di wilayah tersebut katakan nama nya Rakyat

Dimana lokasinya harus melalui jalan gang gang sempit yg hanya cukup satu motor di kiri kanan terlihat berjajaran Rumah rumah padat dan di tengah perjalanan berpapasan anak anak riang bermain di tengah jalan, kepulan asap Rokok para pemuda dan orang tua nongkrong dan duduk di sudut Gang atau depan  Rumah sambil ngobrol tertawa kecil bersama keluarga atau tetangga kiri kanan Rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun