Mohon tunggu...
Dede Tatang
Dede Tatang Mohon Tunggu... Guru - Putra Kamal, Larangan Brebes

Tulisan Anak Desa Untuk Negeri Tercinta Me Visit us : www.duniaelektronik.net , www.inspirasi-dttg.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Korupsi Semakin Menjadi, Salah Siapa?

3 Mei 2018   20:39 Diperbarui: 3 Mei 2018   22:11 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Coba kita renungkan dari mana para pemimpin atau para pejabat di neagar kita berasal? Apapun jabatan mereka, baik sebagai Kepala Desa, Camat, Bupati, Gubernur, bahkan hingga seorang Presiden, asal mereka semua adalah rakyat seperti kita.

Jadi intinya korupsi itu bersumber dari kita sendiri sebagai rakyat. Baik karena memberi kesempatan atau setidaknya membiasakan.

Stop Suap

Salah satu hal yang membuat kejahatan korupsi semakin menjadi adalah karena kebiasaan masyarakat yang senang memberi suap, dengan alasan ucapan terimakasih hingga agar urusannya di permudah. Dampaknya tentu saja pelayanan publik menjadi memburuk karena niat ikhlas melayani dapat berubah ke arah ingin menghasilkan materi, bahkan lebih dari itu memicu timbulnya hawa nafsu manusia yang selalu menuntut dirinya untuk serakah.

Akibatnya tak jarang ada oknum pelayanan publik yang menuntut bayaran dari masyarakat atas pekerjaan yang sudah semsestinya ia lakukan sebagai bagian dari kewajibannya yang telah dijamin di bayar, baik oleh suatu instansi bahkan negara.

Tak jarang pula, ada oknum yang merasa sudah sangat berjasa sehingga meminta uang lelah kepada masyarakat atas kewajiban pekerjaannya itu. Lantas jika sudah seperti ini siapakh yang mesti kita salahkan ?

Berhentimenyalahkan siapapun, sudah saatnya kita kembali ke jalan yang benar, dengan berpegang teguh pada ajaran Qur'an dan Hadits.

Dari 'Abdullah bin 'Amr Radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

.

'Laknat Allah atas orang yang menyuap dan menerima suap.'

Dari Abu Hamid as-Sa'idi Radhiyallahu a'nhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun