Mohon tunggu...
Dede Tatang
Dede Tatang Mohon Tunggu... Guru - Putra Kamal, Larangan Brebes

Tulisan Anak Desa Untuk Negeri Tercinta Me Visit us : www.duniaelektronik.net , www.inspirasi-dttg.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lingkungan Terbaik Pembentuk Generasi Terbaik

22 September 2017   09:29 Diperbarui: 22 September 2017   09:42 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh saya pribadi sangat sedih jika bertanya pada anak, tentang idola mereka. Jarang yang memiliki idola Rasulullah, sahabat Ali Ra, atau Kanjeng Sunan Kali Jaga. Mereka lebih mengidolakan para artis yang mereka tonton setiap hari di TV. Lantas salah siapakah ini ?

Tentu ini bukan salah anak, bagaimana mungkin anak bisa kenal dengan Rasulullah, Sahabat Ali, dan lainnya jika tidak ada yang memperkenalkannya. Padahal cerita-cerita sejarah masalalu yang menghadirkan banyak suritauladan yang luar biasa itu sangat baik untuk membentuk karakter anak. Jika seorang ayah tidak bisa bercerita atau memiliki kendala waktu, setidaknya anak di fasilitasi berbagai tontonan yang bisa membuat karakternya tumbuh. Film-film religi, perjuangan, kisah para nabi dan sahabat, atau para wali menurut saya sangat lebih baik untuk anak, terlebih jika dibandingkan dengan acara televisi yang tidak jarang justru banyak mengajarkan hal negatifnya. Sekalipun harus menonton tv sang ayah memiliki tanggung jawab besar untuk menyaring setiap apa yang anak tonton, film-film yang boleh ditonton sendirian oleh anak, seperti film karya-karya Idola saya H. Dedy Mizwar, saya yakin 100% baik ditonton untuk anak, namun akan lebih baik jika setiap anak menonton Tv kita bisa selalu ada dengan anak untuk membimbingnya. Tentu dekat sebagai sahabat yang mendamaikan dan mengasikan bukan dekat layaknya seorang pengawas ujian Nasional.

Oleh karena itu bagi siapa saja yang membaca, saya mengajak untuk kita sama-sama memperbaiki diri. Bagi yang sudah menikah tentu ini adalah sesuatu yang wajib, terlebih bagi yang sudah memiliki anak. Bagi yang belum menikah, memperbaiki diri juga wajib agar mendapatkan jodoh terbaik. Bukankah kualitas jodoh kita ditentukan oleh kualitas diri kita sendiri? Dalam hal memperbaiki diri, memperdalam ilmu Agam adalah syarat mutlak yang tak bisa ditinggalakn. Sekalipun kita sibuk mengurus berbagai pekerjaan dan kesibukan lain, belajar Agama tentu bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Baik mengikuti berbagai kajian Islam, ceramah-ceramah, belajar dari youtube, website yang sudah terpercaya kebenarannya, bahkan belajar dari berbagai kitab kajian Islam yang kita bisa download di Internet. Saran saya sih sebaiknya punya guru, Kiyai atau Ustadz agar ketika bingung kita bisa mudah bertanya, bahkan lebih mudah mendapatkan ilmu.

Dengan tingginya ilmu Agama yang kita miliki maka akan lebih pahamlah kita akan cara membentuk keturunan terbaik. Terlebih jika sumbernya dari Al-Qur'an dan Hadist tentu tidak ada keraguan mempraktekannya karena sumbernya langsung dari Allah dan Rasul-Nya.

Anak Butuh Contoh Bukan Perintah Belaka

DTTG Collection
DTTG Collection
Pernahkah kau dengar dan lihat ada seorang ayah yang menyuruh anaknya untuk sholat namun dirinya sendiri tidak melakukannya? Atau bahkan kita pernah mengalaminya?

Tidak semua anak terlahir dari keluarga yang taat akan Agama, namun seperti apapun orangtua pasti ingin anaknya menjadi anak yang baik dan sholeh. Taat tidaknya orangtua kita pada perintah agama ditentukan oleh mau tidaknya mereka mendengar hati nurani mereka sendiri, karena setiap hati nurani pasti menginginkan dan menyuruh ketaatan pada Rabbnya.

Namun demikian adalah hal yang sulit menyuruh anak melakukan kebaikan yang tidak dilakukan oleh orang yang menyuruhnya.

Seorang anak yang Hafidz Qur'an tentu karena orangtuanya gemar belajar dan membaca Al-Qur'an sehingga akhirnya ia mudah mengarahkan anaknya menyanyangi dan gemar mambaca Al-Qur'an, bahkan kemudian menghafalkannya.

Tidak jarang orangtua banyak yang memukul anaknya karena tidak mau melakukan sesuatu yang ia perintahkan. Memang dalam Hadits, Rasulullah Saw juga menyuruh orangtua untuk memukul anaknya jika tidak mau mengerjakan sholat. Namun hal itu tidak serta merta boleh oleh orangtua lakukan pada anak. Rasulullah menyuruh memukul anak yang tidak mau sholat jika usia anak sudah usia 10 tahun, tentu sebelum usia tersebut orangtua harus sudah membiasakan anak untuk sholat 5 waktu dan tepat waktu. Ada waktu kurang lebih 7 tahun untuk membiasakan anak rajin sholat, dengan dibarengi tauladhan orangtua tentunya. Disamping itu memukul mendidikpun tentu sangat beda jauh dengan memukul karena benci, dan tidak ada hak orangtua memukul anak yang tidak mau sholat  jika sebelumnya orangtua tersebut tidak membiasakan terlebih dahulu pada anaknya.

Lingkungan Masyarakat Sangat Menunjang Kualitas Anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun