Mohon tunggu...
Kapitan Wetar
Kapitan Wetar Mohon Tunggu... Buruh - "Hobiku Membaca & Menulis Setiap Waktu"

"Bacalah Semua Tulisan Sebagai Modal Dasar Pengetahuan"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Hidup Orang Basudara"

25 Agustus 2019   14:45 Diperbarui: 5 September 2019   11:45 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tampak gunung pulau pura nun jauh disana dekat dihati

Saudara-Saudariku sa-Bangsa dan sa-Tanah Air Indonesia!!!

"TAK KENAL TAK SAYANG APALAGI SALING BERPELUKAN DALAM BINGKAI HIDUP ORANG BASUDARA"

Silahkan sampaikan saran demi melengkapi kekurangan yang ditemukan dalam cerita ini apabila Penulis keliru dalam memaparkan sejarah yang dimaksud.

Marga Tonubadu aslinya dari Pulau Pura Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur. Berangkat dari berbagai diskusi dengan beberapa sumber yang masih berkaitan dengan keturunan Tonubadu, Penulis menemukan bahwa pada mulanya marga Tonubadu menganut Agama Islam melalui seorang pria bernama Ahmad Tonubadu yang berada di Pulau Pura pada saat itu. Seiring berjalannya waktu, Ahmad Tonubadu menikah dengan seorang perempuan bernama Buangtodo di Pulau Pura.

Dari Perkawinan antara Ahmad dan Buangtodo, dikaruniakan dua anak, yaitu Yusuf Tonubadu dan Fatimah Tonubadu yang saat ini berada di Alor-Desa Lewolang/yang artinya"tempat pembuatan periuk tanah". Yusuf Tonubadu lahir di Pulau Pura pada 1911. Ahmad Tonubadu diduga meninggal di Pulau Pura pada 1966, sementara Buangtodo tidak diketahui kepastian thn lahir dan thn meninggalnya.


Yusuf Tonubadu sangat terkenal sebagai seorang tukang perahu dan bangunan yang hebat pada masa itu mulai dari daratan Pulau Alor, Timor-Timur, hingga sampai ke Pulau Kisar. Selama melakukan pekerjaannya di Pulau Kisar, Yusuf Tonubadu jatuh cinta terhadap seorang gadis Desa Lebelau yang bernama Lodia Wariaka. Semenjak Yusuf Tonubadu menikah dengan Lodia Wariaka, Yusuf berpindah agamanya menjadi Kristen Protestan mengikuti istrinya Lodia. Nama rumah Yusuf dan Lodia ketika di Lebelau namanya "Aumere" yang diduga lokasi tersebut hanya dipinjamkan sementara untuk menetap oleh marga Alberthus dari "Weruwali", sehingga lokasi tersebut saat ini sudah diambil kembali oleh pemiliknya mengingat Yusuf dan Lodia sudah meninggal. Yusuf dan Lodia dikaruniakan lima orang anak yaitu Dina Tonubadu, Hermanus Wariaka, Maria Tonubadu, Carolina Tonubadu, Yosina Tonubadu. Dina lahir pada 1937, Hermanus lahir pada 1939, Maria lahir pada 1940, Carolina lahir pada 1942, Yosina lahir pada 1945.

Mengapa Hermanus marga Wariaka bukan Tonubadu? Dikarenakan mendapat siksaan yang keras dari ayahnya Yusuf memukulinya hingga kencing dan air kencingnya dituangkan ke piring makan dan menyuruhnya makan bersama air kencingnya sendiri. Dari situlah Hermanus merasa kecewa dan pergi ke Ambon untuk melanjutkan sekolahnya di Ambon dan lanjut ke Sorong-Papua tidak lagi menggunakan marga Tonubadu tetapi Wariaka mengikuti marga Ibunya.

Selama Yusuf Tonubadu berada di Pulau Kisar melakukan pekerjaannya sebagai tukang perahu dan bangunan, Yusuf Tonubadu mengangkat seorang anak laki-laki bernama Philipus untuk membantu pekerjaannya. Lama-kelamaan Yusuf merasa senang bekerja dengan Philipus dan mengangkat Philipus sebagai anak angkatnya yang diduga menggantikan anak kandungnya Hermanus yang sudah berangkat ke Ambon hingga ke Sorong pada saat itu. Meskipun Philipus Tonubadu bukanlah anak kandungnya Yusuf Tonubadu, namun Yusuf sangat sayang terhadap Philipus dan sudah menganggapnya sebagai anak kandungnya sendiri. Yusuf Tonubadu dan Lodia Wariaka hidup rukun di Desa Lebelau bahkan terkenal juga kepribadian mereka yang begitu ramah dengan warga setempat hingga akhir hayatnya.

Diduga gereja lama Lebelau pada saat itu salah satu basnya adalah Yusuf Tonubadu, begitu juga membuat perahu seorang China Kisar. Singkat cerita akhirnya Yusuf Tonubadu dan Lodia Wariaka kembali ke Alor dan meninggal disana.

Selanjutnya pembahasan terkait keturunan Yusuf Tonubadu dan Lodia Wariaka hingga sekarang ini tahun 2019.

Anak pertama Dina Tonubadu menikah dengan Dicky Katipana dari Pulau Kisar Dusun Mesyapi-mata rumahnya"Weruon'no", dikaruniakan empat anak yaitu : Gheny Katipana, Alexander Katipana, Thommy Katipana, ada perempuan, namun meninggal. (mohon maaf apabila penulisan nama tidak lengkap dan mohon dilengkapi).

Anak kedua Hermanus Wariaka menikah dengan Welmince Wear dari Pulau Seram-Maluku, dikaruniakan berapa anak? Penulis dan sumber tidak tahu.

Anak ketiga Maria Tonubadu menikah dengan Mikhael Langkola menetap di Peitoko-Pureman-Alor, dikaruniakan tiga anak yaitu : Anus Langkola, Lenora Langkola, Ati Langkola, Rince Langkola, Jemmy Langkola, Tommy Langkola, Tenny Langkola, Nene Langkola, Ellen Langkola. (mohon maaf apabila penulisan nama tidak lengkap dan mohon dilengkapi).

Anak ke empat Carolina Tonubadu menikah dengan Teufilus Lapikoly dari Pulau Pura, dikaruniakan lima anak yaitu : Andareas Lapikoly, Agusta Lapikoly, Novalina Lapikoly, Abraham Yusuf Lapikoly. (mohon maaf apabila penulisan nama tidak lengkap mohon dilengkapi).

Anak ke lima Yosina Tonubadu menikah dengan Aser Pass dari Pulau Pantar, dikaruniakan enam anak yaitu : Yuliana Pass, Neriana Pass, Jemmy Pass, Roberth Pass, Lilies Pass. Yuliana sudah menikah di Pulau Pura, Neriana sudah menikah di Larantuka, Jemmy sudah menikah di Moru, Lilies sudah menikah di Moru. (mohon maaf apabila penulisan nama tidak lengkap dan mohon dilengkapi).

Anak angkatnya Philipus Tonubadu menikah dengan Adriana Were dari Pulau Wetar tepatnya di Desa Uhak, dikaruniakan lima anak yaitu : Gerson Were, Set Tonubadu, Fredek Tonubadu/meninggal, Nathaniel Tonubadu, Yokbeth Tonubadu.

Philipus Tonubadu meninggal diduga bulan Juli 1984 di Desa Moning. Sementara Adriana Were lahir di Desa Uhak pada thn 1947, dan meninggal di Desa Moning pada bulan Agustus thn 1976.

Dalam adat istiadatnya Pulau Wetar khususnya Suku Perai biasanya salah satu dari anak lelaki mengikuti marga Ibunya, namun bukanlah menjadi sebuah kewajiban dan tergantung kesepakatan keluarga terkait, maka itulah Gerson mengikuti marga Ibunya menjadi Were.

Gerson Were sudah menikah dua kali, dari istri pertama Yokbeth Lekota dikaruniakan tiga anak yaitu : Fransina Were, Yohannis Were, Anthonius Were. Dari istri kedua Mery Lowatu yang berasal dari Pulau Luang-Desa Elo, dikaruniakan empat anak yaitu : Arista Were, Heronia Were, Aliel Were, Delilla Were.

Set Tonubadu menikah pertama dengan Martha Mahoklory dari Pulau Kisar-Desa Lebelau mata rumah Ara, dikaruniakan empat anak yaitu : Yakomina Tonubadu, Yesayas A. Tonubadu, Adriana Tonubadu, Philipus Tonubadu/meninggal. Istri kedua Regina Serpiela dari Pulau Letti Desa Tomra, tidak mempunyai anak.

Nathaniel Tonubadu menikah dengan Sarah D. Makesso dari Pulau Wetar Desa Uhak, dikarunikan tujuh anak yaitu : Yesayas A. Tonubadu/anak angkat, Arni Alberth Tonubadu, Lodia Tonubadu, Helena Tonubadu, Esau Tonubadu/meninggal, Yakub Tonubadu/Makesso, Bernadus Tonubadu, Yakomina Tonubadu/Faumasa.

Yokbeth Tonubadu menikah dengan Hanok Hendrik Makesso, dikaruniakan tujuh anak yaitu : Ike Makesso, Yati Makesso, Philipus Tonubadu, Abner Makesso, Henderina Makesso, Dedy Makesso, Carolina Makesso. Philipus Tonubadu diangkat oleh Set Tonubadu sebagai anaknya sehingga Philipus sudah masuk dalam kartu keluarga Set Tonubadu. (mohon maaf apabila penulisan nama tidak lengkap dan mohon dilengkapi).

Selanjutnya pembahasan terkait saudaranya Lodia Wariaka yang bernama Ruth Wariaka menikah dengan salah satu Polisi dari Dusun Yawuru Pulau Kisar dengan marganya Laimeheriwa, Ruth Wariaka dikarunikan delapan anak yaitu : Elisabeth Laimeheriwa, Christina Laimeheriwa, Paulina Laimeheriwa, Isak Laimeheriwa, Piter Laimeheriwa, Maria Laimeheriwa, Martha Laimeheriwa, Soleman Laimeheriwa.

Semoga melalui cerita singkat diatas dapat bermanfaat untuk basudara semua dimanapun berada. Semua saran dan masukan dari pihak-pihak terkait atas kekurangan Penulis sangat diharapkan untuk melengkapi cerita ini hingga generasi berikutnya.

Dokumentasi pendukung :

Foto : Yesayas Tonubadu
Foto : Yesayas Tonubadu

Sumber :

Yosina Tonubadu/Pass

Novalina Lapikoly

Nathaniel Tonubadu

Gerson Were/Tonubadu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun