Mohon tunggu...
Asmuddin
Asmuddin Mohon Tunggu... Administrasi - PENIKMAT SENJA, SEPI DI ANTARA KERIUHAN, TINGGAL DIPINGGIRAN KOTA

Hanya coretan tentang keresahan yang (mungkin) tak punya arti

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Tumis Sawi" Menu Hidroponik Pertamaku

11 Februari 2019   18:29 Diperbarui: 11 Februari 2019   19:26 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumis Sawi Hijau campur tahu dan irisan bakso (dokumen pribadi)

Hari Sabtu kemarin, tepatnya tanggal 9 Pebruari 2019 merupakan akhir pekan di minggu pertama  bulan ini. Di hari libur, kadang dimanfaatkan sebagai ajang untuk jalan-jalan, entah itu ke mall untuk sekedar makan atau nonton film bersama keluarga. Untuk akhir pekan kali ini, tidak dimanfaatkan untuk apapun kecuali beres-beres rumah dan ngurus beberapa tanaman hidroponik.  

Saat ini pertumbuhannya ada yang sudah berumur lebih 30 hari lebih setelah tanam (HST), 23 HST, 15 HST, 4 HST, dan ada yang baru disemai dengan umur sekitar 5 hari setekah semai (HSS).  

Tulisan kali ini bukan untuk membagikan gambaran seberapa besar tanaman-tanaman itu saat ini, atau sharing tentang  tips bagi para pemula untuk memulai aktifitas hidroponik. Tapi sesuatu yang luar biasa, pengalaman yang terulang kembali setelah sekitar hampir 30 tahun hidup di perkotaan dengan segala plus minusnya. 

Sebagai keluarga yang berlatar belakang petani, mengolah hasil-hasil kebun yang ditanam sendiri  menjadi menu makanan sanatapan keluarga adalah hal biasa, tapi itu sekitar 30 tahun yang lalu, saat masih tinggal di kampung. 

Di perkotaan, dengan lahan yang relatif terbatas dan tanah yang sudah ditumbuhi gedung-gedung dan kompleks perumahan, momen seperti ini sangat jarang terjadi.

Karena itu, akhir pekan kemarin dapat dikatakan momen yang istimewa, kami sekeluarga menikmati "tumis sawi" campur tahu dan irisan bakso, tentunya buatan sang istri. Yang membuat menu ini menjadi istimewa adalah "sawi hijau" yang merupakan salah satu bahan utama tidak dibeli dari pedagang sayur keliling atau pasar dekat kompleks, tapi diambil dari "sawi hijau" yang dibudidayakan secara hidroponik dengan memanfaatkan teras rumah sebagai kebun. 

Meskipun sangat sederhana, hanya tumis sawi, tapi bagiku nikmatnya luar biasa. Selama ini kalau bikin sayur atau tumis yang ada sawi hijaunya, pasti didapatkan dengan cara membeli, entah itu dipasar atau dari penjual sayur keliling, yang dapat dipastikan mengandung pestisida yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Kalau yang ini dijamin tidak mengandung pestisida sama sekali dan pasti sehat.

Untuk membuat satu porsi menu tumis sawi hijau, saya memanen 2 pot tanaman hidroponik sawi hijau dengan umur yang sudah cukup untuk dipanen (40 - 60 hari setelah tanam). 

Sawi hijau ini diambil dari penanaman hidroponik sederhana dengan memanfaatkan botol air mineral ukuran 1 L menggunakan sumbu (wick) sebagai aliran nutrisi.

Tanaman Sawi Hijau dalam botol siap panen (dokumen pribadi)
Tanaman Sawi Hijau dalam botol siap panen (dokumen pribadi)
Meskipun masih pemula, ber hidroponik telah memberikan manfaat yang sangat positif, disamping untuk menyalurkan hobbi dalam bercocok tanam, tanaman hidroponik dapat mendatangkan suasana segar dalam rumah, membuat pikiran menjadi lebih tenang dan rileks, sehingga hidup bisa menjadi lebih sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun