Mohon tunggu...
Kanya Anindita
Kanya Anindita Mohon Tunggu... Editor - Content Writer

I write a lot of topics including business, lifestyle & travel

Selanjutnya

Tutup

Money

6 Strategi Meningkatkan Efisiensi Operasional Manufaktur

21 Juni 2018   12:19 Diperbarui: 25 Juni 2018   10:02 2318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
6 Strategi Meningkatkan Efisiensi Operasional Manufaktur

Tidak peduli seberapa besar ukuran perusahaan manufaktur Anda, efisiensi dalam operasional manufaktur merupakan faktor penting bagi kelancaran bisnis Anda. Tingkat efisiensi yang rendah bisa mengakibatkan terhambatnya alur kerja, proses produksi, dan pengiriman produk ke konsumen Anda. Berikut ini adalah enam strategi yang bisa Anda implementasikan demi mengoptimalkan efisiensi operasional manufaktur di perusahaan Anda.

1. Uji dan Tentukan Alur Kerja Anda

Sebelum Anda memutuskan untuk mengubah alur kerja perusahaan manufaktur Anda, Anda perlu menguji alur kerja Anda terlebih dahulu dengan mengubah parameter tertentu secara ilmiah dan kemudian mengukur efeknya. Buatlah hipotesis sebelum Anda bereksperimen dengan suatu perubahan, lalu bandingkan hasilnya dengan asumsi Anda dan kondisi operasional manufaktur Anda sebelumnya. Ini akan memberikan Anda perspektif yang jelas mengenai perubahan apa yang mesti dilakukan.

2. Atur Strategi dalam Pemesanan Material


Pastikan bahwa bahan baku untuk keperluan produksi selalu tersedia sehingga hal ini tidak akan menghambat proses produksi Anda nantinya. Oleh karena itu, sebaiknya Anda bisa memperkirakan kapan Anda harus melakukan pemesanan kepada supplier Anda. Sebaiknya, Anda membuat blanket order untuk memesan material yang paling sering Anda gunakan dan membutuhkan waktu pengiriman yang cukup lama.

3. Identifikasi Faktor Kemacetan Alur Kerja


Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kinerja operasional manufaktur adalah dengan menganalisis hal-hal yang menyebabkan kemacetan dalam proses produksi. Setelah faktor kemacetan teridentifikasi, Anda dapat memikirkan siasat untuk menghilangkan penghambat tersebut sehingga proses produksi Anda tidak lagi tertunda.

Beberapa cara yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan menambahkan stasiun tambahan ke proses yang memakan waktu lama sehingga akan ada lebih banyak bagian yang dapat diproses sekaligus, atau mencari cara untuk membuat proses tersebut menjadi lebih efisien, atau bahkan mungkin menghentikan proses awal dan menggantinya dengan yang proses baru.

4. Sediakan Pelatihan Karyawan Secara Berkala

Operasional manufaktur tidak akan berjalan lancar apabila tenaga kerja manufakturnya tidak kompeten dalam pekerjaan mereka. Oleh karenanya, Anda juga perlu fokus pada kualitas staf Anda. Staf yang bekerja di garis depan memiliki dampak besar pada efisiensi siklus produksi dan kualitas produk Anda. Jadi, sangat penting bagi Anda untuk menyediakan pelatihan berkala demi mengembangkan keterampilan dan meningkatkan profesionalisme mereka dalam bekerja. Untuk membantu Anda dalam mengelola training, pertimbangkan untuk mengimplementasi sistem manajemen kompetensi karyawan.

5. Gunakan Sistem Otomatis untuk Meningkatkan Efisiensi

Di era teknologi saat ini, pekerjaan-pekerjaan manual yang memakan waktu lama semestinya sudah mulai ditinggalkan. Tanpa adanya penyederhanaan, pekerjaan manufaktur di seluruh operasi Anda akan terhambat, sehingga dapat menyebabkan terbuangnya waktu dan sumber daya, kualitas produk yang tidak konsisten, keterlambatan dalam memenuhi permintaan konsumen, dan berbagai hasil negatif lainnya. Jika Anda belum mengimplementasikan sistem otomatis di perusahaan Anda, maka inilah saat yang tepat.

Sistem otomatis untuk manufaktur dapat membantu operasional perusahaan Anda dalam berbagai hal. Beberapa solusi yang diberikan oleh sistem otomatis di antaranya yakni pembuatan manufacturing order dan work order secara otomatis, pengelolaan work center, perencanaan pemesanan ke supplier, analisis biaya, manajemen routing, penjadwalan proyek, manajemen inventaris, dan masih banyak lagi. Sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi pada sistem otomatis, pastikan bahwa sistem tersebut cukup fleksibel sehingga memungkinkan untuk diintegrasi dengan sistem lain dan mudah untuk disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

6. Tingkatkan Keamanan Operasional Manufaktur

Strategi terakhir yang tidak kalah penting adalah dengan mengoptimalkan keamanan operasional manufaktur di perusahaan Anda. Proses manufaktur melibatkan penggunaan mesin dan alat-alat berat yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana mungkin hal ini bisa berdampak pada proses produksi, akan tetapi alasannya sebenarnya sangat masuk akal.

Ketika ada staf yang mengalami kecelakaan ketika bekerja di lantai produksi, maka saat itu juga proses manufaktur harus dihentikan. Penundaan pekerjaan seperti ini bisa mengakibatkan keterlambatan dalam memproduksi sehingga mungkin Anda harus melakukan penjadwalan ulang. Masalah-masalah lain yang bisa ditimbulkan dari kurangnya keamanan dalam operasional manufaktur di antaranya yakni hilangnya pekerja yang terampil dan efisien, penutupan lantai produksi untuk investigasi atas insiden yang terjadi, peningkatan biaya asuransi, kerusakan pada peralatan produksi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengutamakan keselamatan kerja di perusahaan manufaktur Anda agar staf Anda dapat bekerja dengan lebih optimal.

Baca juga: 6 Kegunaan Sistem ERP dalam Industri Manufaktur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun