Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Fenomena Citayam Fashion Week: Mengulik Ketimpangan Ekonomi Daerah

29 Juli 2022   18:43 Diperbarui: 1 Agustus 2022   18:15 2216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung menunggu menyaksikan peragaan busana jalanan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede. (Foto: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO) 

Wilayah Jakarta Pusat sendiri merupakan wilayah ditempatkannya administrasi pemerintah, pusat perbelanjaan, dan juga wisata kota yang menunjukkan budaya DKI Jakarta (Martini, 2011).

Sehingga penampilan daerah tersebut jadi lebih menarik dan menjadi kunjungan anak-anak remaja tersebut (Doku & Assante, 2011, p. 2). 

Namun, dengan fokus "ekstra" yang diberikan oleh pemerintah terhadap urbanisasi suatu bagian di Jakarta, dapat digaris bawahi bahwa remaja-remaja tersebut mendatangi daerah Dukuh Atas Jakarta karena kurangnya fokus pemerintah terhadap daerah-daerah pinggiran Jakarta (Jabodetabek) ataupun daerah Jakarta yang minim transaksi bisnisnya. 

Hal ini menunjukkan bahwa ketimpangan ekonomi di antara daerah-daerah pinggiran dan pusat Jakarta masih sangat tinggi, terutama sejak pandemi COVID-19.

Berdasarkan data BPS, indeks GINI Jakarta yang bernilai 0,411 di bulan September 2021 meningkat menjadi 0,423 pada bulan Maret 2022 (Ramadhan, 2022). 

Dengan ketimpangan tersebut, penting untuk diakui bahwa infrastruktur di luar wilayah Jabodetabek masih belum memadai untuk menyelenggarakan sebuah acara fashion show karena akses yang belum menyangga dan sarana transportasi yang tidak memadai . Intinya, budaya Citayam Fashion Week tidak akan susah untuk terealisasi jika tidak dilaksanakan di pusat kota Jakarta.

Ruang Publik dan Transportasi Umum 

Meskipun dianggap "tak bermutu" oleh beberapa pihak yang menentang fenomena tersebut, acara seperti Citayam Fashion Week memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi Indonesia. 

Penting untuk kita ingat bahwa Citayam Fashion Week diselenggarakan di ruang publik, khususnya di daerah pusat transportasi umum di Jakarta. 

Berdasarkan teorinya, barang publik dalam ekonomi merupakan barang-barang yang tidak dapat disaingi, tidak memiliki pengecualian, dan dapat digunakan oleh siapapun -- sama halnya dengan ruang publik di sekitar Stasiun Kereta Dukuh Atas, Jakarta Pusat. 

Tempat umum yang disediakan oleh pemerintah di daerah tersebut seringkali menjadi daerah yang kerap  dikunjungi oleh turis dan juga warga di luar Jabodetabek. 

Terjadinya fenomena Citayam Fashion Week yang diiringi oleh infrastruktur ruang publik tertata di daerah tersebut juga memudahkan masyarakat untuk mengakses ruang publik tersebut.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun