Mohon tunggu...
kannitha mayoree
kannitha mayoree Mohon Tunggu... pelajar

saya senang mendengarkan musik dan bermain floorball semenjak memasuki SMA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Pelaksanaan Penilaian Harian Selama 2 Minggu terhadap Nilai Akademik Siswa Sekolah XYZ

18 Oktober 2025   13:26 Diperbarui: 18 Oktober 2025   13:55 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Penilaian Harian merupakan salah satu cara untuk menguji pemahaman siswa terhadap suatu materi pembelajaran. Fenomena ini umumnya dilaksanakan pada saat jam efektif sekolah. Namun, pada sekolah XYZ penilaian harian dilaksanakan di luar jam pelajaran sehingga terdapat jadwal khusus selama pelaksanaan penilaian harian. Fenomena yang terjadi di sekolah XYZ ini tidak umum di kalangan sekolah lainnya, karena penilaian harian sekolah XYZ berlangsung selama 2 minggu.

Selama berlangsungnya penilaian harian, siswa/i Sekolah XYZ tetap mengikuti jam pembelajaran efektif sekolah. Menurut hasil wawancara dengan beberapa siswa/i Sekolah XYZ, hal ini berdampak pada prestasi akademik dan non-akademik siswa, karena siswa/i tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk menyeimbangkan antara kegiatan sekolah dan non-sekolah. Mereka mengungkapkan bahwa waktu pelaksanaan PH serentak tidak efektif, karena setelah pelaksanaan penilaian harian, tidak sedikit dari guru sekolah XYZ tetap melakukan pengambilan nilai di jam efektif sekolah. 

Penting untuk menganalisis dampak penilaian harian terhadap nilai akademik supaya prestasi siswa tidak menurun. Oleh karena itu, tulisan ini akan menganalisis faktor yang mempengaruhi penilaian harian terhadap prestasi akademik siswa.

Faktor yang Mempengaruhi Penilaian Harian terhadap Prestasi Akademik Siswa 

Pelaksanaan penilaian harian yang berlangsung selama dua minggu berturut-turut dapat menimbulkan kelelahan dan tekanan akademik pada siswa. Menurut Rahmawati (2019), sistem penilaian yang dilakukan secara intens tanpa jeda yang cukup membuat siswa lebih berfokus pada nilai akhir daripada pemahaman terhadap materi. Siswa cenderung menghafal secara singkat menjelang ujian dan tidak menguasai konsep secara menyeluruh. Selain itu, faktor beban belajar dan kurangnya manajemen waktu juga berpengaruh. Sudarsana (2018) mengemukakan bahwa tekanan akademik yang tinggi menyebabkan siswa kesulitan berkonsentrasi dan mengalami penurunan semangat belajar. Kondisi ini semakin berat ketika guru tetap memberikan tugas tambahan selama masa penilaian. Hal tersebut menjadikan waktu siswa untuk beristirahat dan menyiapkan diri menjadi terbatas.

Faktor lingkungan belajar pun memiliki peran penting. Hasanah dan Mariyati (2020) menjelaskan bahwa dukungan dari guru dan orang tua dapat mengurangi tekanan akademik yang dialami siswa. Lingkungan yang tidak kondusif, kurangnya komunikasi antara guru dan siswa, serta kurangnya perhatian terhadap kondisi psikologis siswa dapat memperburuk stres akademik. Oleh karena itu, sistem penilaian seharusnya tidak hanya berorientasi pada hasil belajar, tetapi juga mempertimbangkan kondisi emosional dan kesejahteraan siswa.

Dampak Penilaian Harian terhadap Prestasi Akademik Siswa

Pelaksanaan penilaian harian selama dua minggu memberikan berbagai dampak terhadap prestasi akademik siswa. Hasil wawancara menunjukkan bahwa sebagian besar siswa merasa terbebani oleh jadwal yang padat. Yuliana (2020) menemukan bahwa kecemasan akademik, terutama pada mata pelajaran yang sulit seperti matematika, dapat mengurangi pemahaman siswa terhadap materi. Kondisi ini sejalan dengan temuan di Sekolah XYZ, di mana siswa mengalami kesulitan menjaga fokus dan motivasi belajar. Dampak lainnya adalah kelelahan fisik dan mental. Lestari (2021) menyebutkan bahwa tekanan akademik yang terus menerus dapat memicu stres dan menurunkan kemampuan kognitif siswa. Tekanan semacam ini berpotensi menurunkan hasil belajar karena siswa tidak memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan energi. Selain itu, Iqbal (2022) mengungkapkan bahwa tekanan akademik yang berlebihan dapat menimbulkan perilaku menghindar, seperti menunda tugas, tidak masuk sekolah, atau kehilangan semangat belajar.

Fenomena tersebut juga berdampak pada aspek non-akademik, seperti menurunnya partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan berkurangnya waktu berkumpul dengan keluarga. Tekanan akademik yang tinggi dapat menurunkan rasa percaya diri siswa dalam menghadapi ujian berikutnya (Fitriana, 2018). Oleh karena itu, sekolah perlu meninjau kembali sistem pelaksanaan penilaian harian agar lebih seimbang dengan kegiatan belajar dan waktu istirahat siswa.

Kesimpulan

Pelaksanaan penilaian harian selama dua minggu di Sekolah XYZ menimbulkan berbagai dampak yang memengaruhi prestasi akademik siswa. Faktor utama yang memengaruhi kondisi ini adalah tingginya tekanan akademik, beban tugas yang berlebihan, serta kurangnya dukungan dari lingkungan belajar. Dampak yang muncul meliputi stres, kelelahan fisik dan mental, penurunan motivasi, serta berkurangnya fokus belajar siswa.

Agar sistem penilaian harian lebih efektif, sekolah sebaiknya meninjau ulang jadwal dan sistem penilaian ujian dengan mempertimbangkan keseimbangan antara evaluasi akademik dan kesejahteraan siswa. Dengan demikian, proses belajar mengajar dapat berjalan optimal tanpa menimbulkan tekanan berlebih.

Daftar Pustaka

Fitriana, A. (2018). Pengaruh tekanan akademik terhadap kepercayaan diri siswa dalam belajar. Jurnal Pendidikan dan Psikologi, 4(2), 112–120.


Hasanah, U., & Mariyati, D. (2020). Tekanan akademik dan kepercayaan diri siswa terhadap prestasi belajar. Jurnal Cendekia, 4(1), 55–64. https://www.researchgate.net/publication/384118293


Iqbal, M., Rahman, S., & Utami, D. (2022). Pengaruh stres akademik terhadap perilaku menghindar pada mahasiswa. Jurnal Psikologi Klinis, 5(1), 45–53. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3184725


Lestari, N. P. A. I., Wulandari, N. L. P. E., & Pratiwi, K. A. (2021). Hubungan stres akademik dengan depresi pada siswa MIPA di SMAN 4 Denpasar. Jurnal Medika Udayana, 10(4), 512–519. https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/download/73654/40192


Rahmawati, D. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah menengah. Jurnal Pendidikan Indonesia, 6(3), 145–153.


Sudarsana, I. K. (2018). Pengaruh stres akademik terhadap hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Indonesia, 7(2), 134–142. https://jurnal.penerbitwidina.com/index.php/JPI/article/view/1392


Yuliana, R., Nopela, L. A., Lestari, A., Lorenza, S., & Syafri, F. S. (2020). Pengaruh kecemasan matematika siswa kelas VII terhadap hasil belajar di SMP Negeri 3 Kota Bengkulu. Jurnal Derivat, 7(2), 75–84. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1918435

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun