Mohon tunggu...
Kang Win
Kang Win Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @ujang.ciparay

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Antara Pisang dan Gedang, Keunikan Bahasa-bahasa Nusantara

28 Juni 2020   01:00 Diperbarui: 10 Juni 2021   11:13 29471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buah pisang (Sumber: Thinkstock via Kompas.com)

Tentu sangu goreng hanya ada di masyarakat Sunda, tidak dengan masyarakat Jawa. Sangu yang bagi orang Sunda berarti nasi, bagi orang Jawa berkonotasi uang. Nyangoni dalam bahasa Jawa bermakna memberi sejumlah uang. Jadi bagi orang Jawa sangu tidak mungkin digoreng. Masa uang digoreng, gak akan laku dong.

Tapi uang bisa digoreng kalau berwujud saham yang diperdagangkan di bursa efek. Dan menggoreng saham konon menjadi keahlian khusus, yang hanya segelintir orang yang punya keahlian menggoreng saham.

Ahh jadi ngelantur ke menggoreng saham segala nich. Mohon maaf pembaca ini kan cuma cerita ringan aja ya.

Salam
< Kang Win, Juni 26, 2020 >

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun