Pelabuhan Setelah Badai
Bukan di matamu lagi dermaga hatiku bersandar,
Ombak telah lama menghempas janji yang terucap.
Kini aku berdiri di pantai, setelah air pasang surut,
Mengumpulkan serpihan diri yang sempat terselip.
Kita pernah menjadi kapal yang berlayar gagah,
Menantang badai, merayakan langit yang cerah.
Tapi setiap pelayaran punya batasnya,
Dan perpisahan adalah kompas menuju arah baru.
Kulihat senja hari ini tanpa mencari bayangmu,
Langit masih jingga, meski warnanya tak lagi sama.
Ada ruang kosong yang dulu penuh oleh ragumu,
Kini terisi oleh ketenangan yang tak terduga.
Ini bukan akhir yang pilu, tapi jeda yang bermakna,
Belajar bahwa cinta sejati tak harus memiliki.
Ia adalah kekuatan untuk kembali melangkah,
Menjadi pelabuhan yang kokoh bagi diri sendiri.
2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI