Mohon tunggu...
teteh chatay pasific...
teteh chatay pasific... Mohon Tunggu... sekretaris doank di Chatay Pasific....

yeeee... juara iii lomba makan kerupuk di sekolah, mendapatkan penghargaan magic chess go go dengan predikat "urban star"...... juara iii lomba lari 100 meter Porseni se -Jatim..............

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hatiku bersandar

30 September 2025   07:33 Diperbarui: 30 September 2025   07:33 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Pelabuhan Setelah Badai
Bukan di matamu lagi dermaga hatiku bersandar,
Ombak telah lama menghempas janji yang terucap.
Kini aku berdiri di pantai, setelah air pasang surut,
Mengumpulkan serpihan diri yang sempat terselip.
Kita pernah menjadi kapal yang berlayar gagah,
Menantang badai, merayakan langit yang cerah.
Tapi setiap pelayaran punya batasnya,
Dan perpisahan adalah kompas menuju arah baru.
Kulihat senja hari ini tanpa mencari bayangmu,
Langit masih jingga, meski warnanya tak lagi sama.
Ada ruang kosong yang dulu penuh oleh ragumu,
Kini terisi oleh ketenangan yang tak terduga.
Ini bukan akhir yang pilu, tapi jeda yang bermakna,
Belajar bahwa cinta sejati tak harus memiliki.
Ia adalah kekuatan untuk kembali melangkah,
Menjadi pelabuhan yang kokoh bagi diri sendiri.
2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun