Mohon tunggu...
MUSHOFA
MUSHOFA Mohon Tunggu... Guru - KHODIM PP. DAARUL ISHLAH AS-SYAFI'IYAH TANAH BUMBU KALSEL

Hobby Baca Buku-Buku Islami Klasik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Siapa Sebenarnya Ahli Quran Itu?

9 Desember 2022   06:00 Diperbarui: 9 Desember 2022   07:54 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


SIAPA SEBENARNYA AHLI QUR'AN ITU?

Ada ahli Qur'an dibidang hafalannya, ada ahli Qur'an dibidang tafsirnya, ada ahli Qur'an dibidang fiqihnya, ada ahli Qur'an dibidang aqidahnya, ada ahli Qur'an dibidang hadisnya, ada ahli Qur'an dibidang tasawufnya, ada ahli Qur'an dibidang nahwunya, dan dibidang-bidang lainnya termasuk di bidang sain dan teknologi serta ilmu-ilmu sosial. Semua itu adalah ahli Qur'an.

Al-Qur'an menjadi sumber segala ilmu pengetahuan bagi orang yang mau mempelajarinya dan mengajarkannya. Al-Qur'an menjadi indpirasi semua ilmuan. Al-Qur'an menjadi pusat kajian. Al-Qur'an menjadi rujukan utama. Inilah sebenarnya kemu'jizatan Al-Qur'an yang sifatnya sepanjang masa dan mulia. Maka tidak tidak heran ketika Al-Qur'an diposisikan sebagai mu'jizat terbesar Nabi Muahammad Saw. Karena kemu'jizatannya bisa di gali sampai hari ini.

Nabi Muhammad Saw. mengatakan:

"Sebaik-sebaiknya kalian adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya"

Silahkan anda belajar Al-Qur'an dari sisi mananya. Ketika belajar fiqih, bukan berarti tidak belajar Al-Qur'an, ya belajar Qur'an karena fiqih sumbernya Al-Qur'an. Ketika belajar ilmu aqidah, Kalam, tauhid, akhlak, sejarah, dan lain-lain itu otomatis yang belajar Al-Qur'an, karena Al-Qur'an adalah sumbernya. Jadi Al-Qur'an itu tidak cuma dihafal, tetapi dipahami dan di amalkan.

Bagaimana bisa mengamalkan Al-Quran dari sisi fiqihnya, kalau kita tidak belajar ilmu fikih. Bagaiman bisa mengamalkan Al-qur'an dari sisi akhlak, aqidah, tasawuf, kalau kita tidak belajar ilmu-ilmu tersebut. Jadi kalau ada jargon "kita kembali ke Qur'an" itu maksudnya bukan anda baca Al-Qur'an terus baca terjemahnya gitu, bukan. Tetapi pelajari Al-Qur'an dari segala aspek keilmuan yang ada, kemudian amalkan. Sehingga Al-Qur'an bukan hanya bahan bacaan tetapi menjadi bahan kajian. Maka jangan dianggap berlebihan ketika saya mengatakan ahli qur'an itu siapa? Yaitu mereka yang "membaca, memahami, mengamalkan dan mengajarkan" dari sudat keilmuan manapun.

Sekarang ini menjamur rumah-rumah tahfidz didirikan, pesantren-pesantren tahfidz didirikan, saya sangat mensuport dan bagus sekali, tetapi yang harus diperhatikan, jangan cuma menghafal hanya untuk persiapan lomba MTQ, mengahafal saja tanpa pemahaman menyeluruh dari semua aspek keilmuan, justru akan mengkerdilkan kebesaran Al-Qur'an itu sendiri. Apalagi Al-Qur'an menjadi alat politik, proyek dan kendaraan politik. Ayat-ayat Al-Qur'an dicomot untuk memuaskan nafsu kerakusannya. Ayat Al-Qur'an digunkan untuk menghantam kelompok lain yang berseberangan. Kalau ini yang terjadi, urusan jadi ruwet.

Terkadang yang mendirikan rumah tahfidz itu tidak hafidz Al-Qur'an. Bisa jadi karena Ia kaya, bangunlah gedung diberi nama dan lebel "Rumah Tahfidz". Akhirnya sanad Al-Qur'an yang diajarkan tidak jelas. Oke lah, mungkin masih bisa mengambil guru menggajinya, tapi yang perlu diperhatikan dari guru itu adalah sanad keilmuannya, kemampuan memamahinya, aqidahnya dan lain sebagainya. Jangan sampai kita tergolong orang-orang yang dimaksud Rasulullah Saw.

"Akan keluar manusia dari arah timur dan membaca Al-Qur'an namun tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat keluar dari agama sebagaimana halnya anak panah yang melesat dari busurnya. Mereka tidak akan kembali kepadanya hingga anak panah kembali ke busurnya." (HR. Bukhari).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun