Mohon tunggu...
Kang Semproel
Kang Semproel Mohon Tunggu... Sales - An Ordinary man with Ordinary Life

Tukang angkat koper di Dubai, Baghdad, dan Aprika

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Kecil Perjalanan Ke Kampung Sebelah - Kampung Para Meneer

22 April 2014   20:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:20 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Postingan ini dibuat saat saya sedang berada di kampung sebelah. Saya merasa cukup beruntung berkesempatan melihat langsung bagaimana warga kampung sebelah hidup dan berperilaku. Dan secara pribadi saya bisa melakukan “study banding” dengan apa yang saya lihat dan rasakan di kampung saya sendiri. Tapi harap jangan salah sangka…. saya bukan anggota DPR lho… saya tidaklah se-terhormat mereka yang saat datang ke satu kampung, membuat repot staff KBRI setempat. Saya hanyalah seorang ” ordinary human with ordinary life”.

Selama perjalanan ke kampung2 sebelah, banyak hal-hal yang luar biasa saya temui dan lihat dari kaum di kampung-kampung itu,  yang mungkin bisa kita ambil sisi baiknya seraya menjadikan sis buruknya hanya sebatas nice to know.  Kali ini saya akan cerita tentang perjalanan ke kampung para Meneer.

Satu hal luar biasa yang saya lihat di kampung si Meneer adalah bagaimana mereka menghormati sesamanya.  Seorang pengendara mobil rela mengerem mobilnya demi mengutamakan seorang penyebrang di atas zebra cross. Demikian pula sang penyebrang jalan. Dia rela berjalan memutar agak jauh , demi menyebrang di atas garis putih tersebut. Sungguh satu hal yang tidakmungkin bisa kita temui di negeri ini.

Hal lain yang membuat saya kagum adalah bagaimana banyak orang yang bekerja maupun berbelanja dengan menggunakan sepeda. Tapi jangan membayangkan Bike to work nya mereka seperti BTW nya kaum “the have” kita yang harga sepedanya setara atau bahkan lebih mahal dari ongkos pesawat Jakarta-Jeddah pp . Ataupun dengan pakaian khusus yang super ketat ala pembalap sea games (tapi bawa ransel berisi laptop dan teman-temannya)..…. Tidak , mereka bersepeda secara apa adanya. Yang pakai kemeja tetap dengan kemejanya. Yang pakai rok tetap juga dengan rok nya (asyik donk.... ). Bersepeda di kampung meneer adalah sebuah "pilihan" bukan sebuah "keterpaksaan" sebagaimana yang kita jumpai di negeri ini.

Dan kebutuhan mereka di jalanan pun di akomodir oleh pemerintahnya. Disana disediakan jalur khusus sepeda yang benar-benar zakelick ( hehehe…pake bahasa si Meneer) hanya untuk pesepeda. Tidak boleh dipakai parkir motor , maupun dijadikan lokasi gelaran kaki lima.

Saya juga salut atas perhatian pemerintah Meneer Van Jang Koeng yang setia melestarikan bangunan tua dan lahan-lahan terbuka sebagai bagian dari keindahan kota. Sungguh berbeda dengan yang saya lihat di kampung si Pitung dan kampung si Ujang. Disana banyak bangunan tua bersejarah dibongkar dan digusur berganti menjadi sebuah Mall. Dan rasanya hampir tak tersisa lahan kosong yang lolos dari incaran para pembuat pusat perbelanjaan.

Sebetulnya selain tiga hal tersebut  Masih banyak hal lain yang bikin saya kagum.

Salah satu hal negatif yang saya temui adalah daerah Zentrum geser dikit….. Buat rekan or pembaca yang sudah pernah ke Amsterdam atau minimal pernah dengan cerita tentang daerah tersebut mungkin tahu hal buruk yang sangat tidak pantas untuk kita tiru.

Mereka seharusnya bisa bersikap adil, yaitumenempatkan sesuatu pada porsinya. Dalam hal ini maksud saya adalah : Akuarium adalah untuk ikan, bukan untuk manusia. Dan Tidak berpakaian adalah hak preogratif milik hewan , bukan manusia…. Itu saja clue tentang Zentrumnya…. Tidak perlu dibahas lebih lanjut. Semoga hal seperti ini tidak terjadi di negeri kita.

Wassalam

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun