Mohon tunggu...
Kangmox
Kangmox Mohon Tunggu... Kangmox

Bercerita dengan kata untuk edukasi kita bersama.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Bikers Nusantara MC Buktikan Nasionalis Anak Motor Hingga ke Indonesia Timur

25 September 2025   09:45 Diperbarui: 26 September 2025   06:45 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bro Abeng berfoto di monumen 0 KM Timor Leste. (Sumber: NMC)

Kemudian pada 22 September 2025 ziarah TMP Seroja digelar dan ditemani Prof. Tasrifin. Dari sini juga rombongan berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke TMP Seroja di Baucau. Kegiatan penutup ziarah sendiri berlangsung di TMP Seroja, Atambua sebelum kembali menuju Kota Bogor. 

Di TMP Seroja terdapat sekitar 600 makam pahlawan integrasi yang gugur dalam konflik bersenjata Timor Leste periode 1975-1999. 

Persiapan dan Kisah dalam Perjalanan

Dalam perjalanan touring tidak ada ketetapan baku model sepeda motor apa yang harus digunakan. Normatifnya adalah selama itu membuat nyaman, aman, dan tidak merepotkan maka "gas" terus.

Bro Abeng dan Bro Rahmat sendiri percaya diri menggunakan Royal Enfield Himalayan 411. Motor dengan cc cukup besar ini mereka nilai reliable dan perawatannya relatif mudah.

Untuk meminimalisir permasalahan pada motor selama touring mereka bawa persiapan suku cadang. Adapun untuk perbekalan untuk diri mereka pun tidak lupa seperti mempersiapkan pakaian dry-fit, safety gear, sandal jepit, kotak P3K beserta isinya, dan tablet untuk hiburan.

Selama perjalanan sendiri, agar konsentrasi tetap terjaga pola berkendara diatur. Kapan harus tetap ngegas dan kapan istirahat. Untuk stop istirahat sendiri pada rentang waktu setelah 2 atau 3 jam perjalanan.

Bro Abeng (kanan) berfoto di depan TMP Seroja dengan rekan dan motor yang menemani touring. (Sumber: NMC)
Bro Abeng (kanan) berfoto di depan TMP Seroja dengan rekan dan motor yang menemani touring. (Sumber: NMC)

Selain untuk terus mengenang dan menghargai sejarah. Bro Abeng menyampaikan miliki pengalaman yang "dapat dikatakan" paling berkesan. 

"Di antara pengalaman yang paling menyentuh hati adalah kesempatan bercengkrama secara langsung dengan saudara sebangsa di pelosok ujung timur Indonesia. Mereka sangat ramah menerima kunjungan dari orang luar seperti kami. Meski terkesan sajiannya sederhana, namun itu sungguh menyentuh hati." tutup Bro Abeng.

Hal lain yang mungkin tidak akan dilupakan oleh rombongan adalah kehangatan sambutan dari Prof. Tasrifin dan staf KBRI Dili bidang Poleksosbud, Samuel Hopsan.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun